Wali Kota Makassar Kagum dengan Proyek RISE di Kampung Bonelengga
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengunjungi proyek RISE di Kampung Bonelengga dan memberikan apresiasi tinggi atas solusi sanitasi berkelanjutan berbasis alam yang diterapkan.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, baru-baru ini mengunjungi proyek Revitalisasi Permukiman Informal dan Lingkungannya (RISE) di Kampung Bonelengga, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Kunjungan pada Senin tersebut dilakukan untuk melihat langsung dampak nyata proyek infrastruktur hijau yang telah diterapkan di permukiman informal tersebut. Proyek RISE, yang merupakan kerjasama antara Monash University, Konsulat Jenderal Australia, dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), serta Universitas Hasanuddin, berfokus pada pembangunan infrastruktur berbasis alam untuk meningkatkan sanitasi, pengelolaan limbah, dan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim. Wali Kota Munafri Arifuddin mengungkapkan kekagumannya terhadap proyek ini, yang merupakan proyek percontohan di Indonesia selain di Fiji.
Dalam kunjungannya, Wali Kota didampingi oleh Chief Investigator RISE, Ihsan Latief. Mereka meninjau sejumlah proyek yang telah dibangun, termasuk sistem pengolahan limbah lahan basah berbasis alam, perbaikan drainase, pembuatan jalur limpahan air untuk menangani banjir, dan sistem saluran pembuangan bertekanan untuk mengalirkan limbah dari dataran rendah. Wali Kota sangat mengapresiasi pendekatan holistik proyek ini yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada edukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Hal ini terlihat dari pernyataan Wali Kota, "Terus terang saya kagum lihat ini, proyek yang dilakukan ini benar-benar proyek yang memberikan edukasi yang sangat baik tentang lingkungan kepada masyarakat."
Proyek RISE di Kampung Bonelengga telah berjalan sejak tahun 2017 dan merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan solusi sanitasi yang berkelanjutan di daerah perkotaan. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam mengatasi masalah sanitasi dan pengelolaan limbah di permukiman informal. Wali Kota menekankan pentingnya integrasi sistem sanitasi masyarakat dengan sistem infrastruktur yang lebih luas, bukan hanya pembangunan septic tank atau pressure tank secara terpisah. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah Kota Makassar untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Sistem Sanitasi Berbasis Alam di Kampung Bonelengga
Salah satu aspek penting dari proyek RISE adalah penerapan sistem sanitasi berbasis alam. Sistem ini memanfaatkan proses alami untuk mengolah limbah, sehingga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan sistem konvensional. Sistem pengolahan limbah lahan basah berbasis alam, misalnya, mampu mengurangi beban pencemaran lingkungan dan sekaligus menghasilkan air yang dapat dimanfaatkan kembali. Perbaikan drainase dan pembuatan jalur limpahan air juga merupakan bagian penting dari sistem ini, untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan air.
Selain itu, proyek RISE juga fokus pada edukasi masyarakat. Masyarakat setempat dilibatkan secara aktif dalam proses pembangunan dan pengelolaan infrastruktur sanitasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan proyek dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi dan pengelolaan lingkungan. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan, bahkan setelah proyek RISE berakhir.
Proyek ini juga mencakup pembangunan sistem saluran pembuangan bertekanan untuk mengalirkan limbah dari dataran rendah. Sistem ini dirancang untuk mengatasi masalah drainase yang sering terjadi di daerah perkotaan, terutama di permukiman informal. Dengan sistem ini, diharapkan masalah banjir dan genangan air dapat diminimalisir, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keberhasilan Proyek RISE dan Dampaknya bagi Makassar
Keberhasilan proyek RISE di Kampung Bonelengga menunjukkan bahwa solusi sanitasi yang berkelanjutan dan berbasis alam dapat diterapkan di Indonesia. Proyek ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, baik dari segi sanitasi maupun edukasi lingkungan. Kota Makassar sangat beruntung menjadi salah satu lokasi percontohan proyek ini, yang hanya diterapkan di dua wilayah di dunia, yaitu Fiji dan Indonesia. Hal ini menunjukkan kepercayaan internasional terhadap kemampuan Makassar dalam mengelola lingkungan dan menerapkan inovasi dalam bidang sanitasi.
Wali Kota Munafri Arifuddin berharap proyek RISE dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengatasi masalah sanitasi dan pengelolaan limbah. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, proyek ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pelestarian lingkungan. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat menarik investasi dan kerjasama internasional lainnya untuk pengembangan infrastruktur dan sanitasi di Makassar.
Program ini juga memberikan pembelajaran berharga tentang bagaimana proses sanitasi masyarakat harus terintegrasi dengan sistem infrastruktur yang lebih luas. Bukan hanya sekadar membangun septic tank atau pressure tank secara terpisah, tetapi juga mempertimbangkan aspek drainase, pengelolaan air hujan, dan edukasi masyarakat. Integrasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan solusi sanitasi yang benar-benar berkelanjutan dan berdampak jangka panjang.
Dengan adanya proyek RISE, diharapkan Kampung Bonelengga dapat menjadi contoh bagi permukiman informal lainnya di Indonesia dalam hal pengelolaan sanitasi dan lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini akan berkontribusi pada terwujudnya kota yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi seluruh warganya.