Wamen BUMN Dukung Peningkatan Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Hang Nadim Batam
Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, mendukung pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Hang Nadim Batam demi menjadi Hub Logistik Internasional, namun menekankan pentingnya perencanaan bisnis yang matang.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dony Oskaria, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau. Pernyataan dukungan ini disampaikan langsung dalam pertemuan dengan Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, pada Kamis, 24 April.
Kunjungan Wamen BUMN ini bertujuan untuk membahas rencana dan progres pengembangan kedua infrastruktur penting tersebut sebagai bagian dari pengembangan Batam menjadi Hub Logistik Internasional. Dony Oskaria menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan berkelanjutan. "Saya setuju dilakukan pengembangan bandara dan pelabuhan. Namun sebagai eksekutor, PT. BIB dan PT. Persero Batam harus menghitung dengan baik business model-nya agar tepat sasaran. Jangan hanya berpikir untuk hari ini saja, namun untuk tahun-tahun kedepannya juga," tegasnya.
Pengembangan ini dinilai krusial untuk meningkatkan perekonomian Batam dan sekitarnya. Keberhasilan pengembangan kedua infrastruktur ini akan berdampak pada peningkatan kenyamanan penumpang, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, dan efisiensi logistik. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Batam sebagai pusat logistik internasional yang terintegrasi dan kompetitif.
Pengembangan Infrastruktur Batam: Fokus pada Model Bisnis yang Berkelanjutan
Dony Oskaria mengingatkan pentingnya perencanaan keuangan yang solid untuk keberlangsungan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Hang Nadim. Menurutnya, perencanaan keuangan yang baik akan menjamin kegiatan pemeliharaan berjalan maksimal dan meminimalisir kerugian di masa mendatang. Hal ini menjadi kunci keberhasilan proyek jangka panjang.
BP Batam sendiri telah memulai berbagai upaya pengembangan. Bandara Internasional Hang Nadim sedang dalam proses pengembangan Terminal 2 dan revitalisasi Terminal 1 untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dan daya tampung. Sementara itu, Pelabuhan Batu Ampar tengah menjalani transformasi dan modernisasi, termasuk peningkatan infrastruktur, produktivitas, konektivitas, dan efisiensi biaya logistik.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menyambut positif kunjungan dan dukungan dari Wamen BUMN. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan semangat baru bagi BP Batam untuk mempercepat pembangunan secara optimal. "Mengelola aset-aset BP Batam memang diperlukan semangat entrepreneur yang tinggi. Kami akan banyak belajar dari Pak Dony dan tim untuk menata Kota Batam menjadi lebih hebat lagi. Mudah-mudahan semua rencana yang telah disusun dapat dieksekusi dengan baik," ujar Amsakar.
Tinjauan Langsung dan Harapan Ke Depan
Setelah pertemuan, Dony Oskaria dan tim melakukan peninjauan langsung ke Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Internasional Hang Nadim. Tinjauan ini bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi terkini dan memastikan kesesuaian rencana pengembangan dengan kondisi di lapangan.
Kunjungan dan dukungan dari Wamen BUMN ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan kedua infrastruktur vital tersebut. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan penuh dari pemerintah, Batam diharapkan dapat semakin maju dan berperan penting sebagai Hub Logistik Internasional.
Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas layanan dan efisiensi operasional. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian Batam dan sekitarnya, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Dengan kolaborasi yang baik antara BP Batam dan pemerintah pusat, diharapkan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Hang Nadim dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Suksesnya pengembangan ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.