Wamenkop Koordinasikan Pembangunan Infrastruktur Tambak Bekasi
Wakil Menteri Koperasi berkoordinasi dengan kementerian lain untuk membangun akses jalan dan tanggul bagi koperasi tambak di Bekasi guna meningkatkan produktivitas dan mengatasi masalah infrastruktur.

Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop), Ferry Juliantono, turun langsung ke Bekasi, Jawa Barat pada Rabu, 22 Januari, untuk meninjau kondisi dan memberikan dukungan kepada Koperasi Mina Mambo Mekar Sejahtera. Kunjungan ini dipicu oleh kendala infrastruktur yang dihadapi para petambak, khususnya akses jalan dan tanggul yang rusak akibat abrasi dan cuaca ekstrem.
Infrastruktur Tambak yang Rusak
Wamenkop menyoroti kerusakan infrastruktur yang menghambat aktivitas petambak. Akses jalan yang tergerus abrasi dan ancaman rob (pasang air laut) menjadi fokus utama. Hal ini disampaikan Wamenkop seusai menghadiri panen perdana ikan kakap putih dan kerapu secara simbolis di Muaragembong, Bekasi. Beliau menekankan perlunya koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk perbaikan jalan dan tanggul.
Koordinasi Antar Kementerian
Dalam kunjungannya, Wamenkop menyatakan komitmen untuk mengoordinasikan pembangunan infrastruktur dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian PUPR dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Tujuannya adalah untuk mendukung kegiatan petambak dan memastikan kelancaran distribusi hasil tambak. Perbaikan jalan dan pembangunan tanggul menjadi prioritas utama untuk mengurangi risiko kerusakan akibat abrasi dan cuaca ekstrem.
Dukungan Kementerian Koperasi
Selain infrastruktur, Kementerian Koperasi juga berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada Koperasi Mina Mambo Mekar Sejahtera. Bantuan akan difokuskan pada aspek manajerial, permodalan melalui lembaga pengelola dana bergulir, dan peningkatan penjualan produk perikanan. Sarana penunjang distribusi hasil tambak ke pasar juga akan difasilitasi.
Potensi dan Tantangan
Ketua Koperasi Mina Mambo Mekar Sejahtera, Muhammad Ihsan, menjelaskan tingginya permintaan ikan kakap putih dan kerapu di Jabodetabek. Produksi harian mencapai 100 kilogram per kolam. Meski telah ada permintaan ekspor, prioritas tetap pada pasar domestik karena kebutuhan dalam negeri yang masih tinggi.
Ketahanan Pangan dan Modernisasi Tambak
Program ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan kawasan perhutanan sosial secara ekonomi. Pemerintah juga fokus pada peningkatan produksi tambak modern untuk menggantikan praktik tradisional yang kurang efisien. Kementerian Koperasi berupaya untuk mendukung koperasi mencapai potensi maksimal, baik di pasar domestik maupun internasional.
Kesimpulan
Kunjungan Wamenkop ke Bekasi menandakan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor perikanan dan kesejahteraan para petambak. Koordinasi antar kementerian dan dukungan penuh terhadap Koperasi Mina Mambo Mekar Sejahtera diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, mengatasi kendala infrastruktur, dan mendorong modernisasi budi daya perikanan di Indonesia.