Waspada! Alat Listrik Murah Picu Kebakaran di Jakarta
Pemerintah DKI Jakarta mengingatkan warga agar berhati-hati terhadap alat listrik murah yang tak berstandar, karena berisiko menyebabkan korsleting dan kebakaran, seperti yang terjadi di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Bahaya Alat Listrik Murah di Jakarta
Masyarakat Jakarta perlu waspada terhadap bahaya kebakaran akibat korsleting listrik. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta baru-baru ini mengeluarkan peringatan terkait maraknya alat-alat listrik murah yang dijual di pasaran. Peringatan ini muncul setelah kebakaran besar menghanguskan lebih dari 500 rumah di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa dini hari, sekitar pukul 01.15 WIB. Kejadian ini mengakibatkan 1.700 orang dari 607 Kartu Keluarga mengungsi.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, masyarakat sering tergiur dengan harga alat-alat listrik yang sangat murah. "Kadang-kadang banyak yang di pasar itu Rp10 ribu dapat tiga, kita enggak tahu kualitasnya. Jangan tergiur barang yang murah, tapi tidak memenuhi standar," ujar Satriadi.
Penyebab Utama Korsleting Listrik
Bahaya alat listrik murah ini disebabkan karena kualitasnya yang buruk dan tidak memenuhi standar keamanan. Stop kontak atau colokan longgar, misalnya, sangat berisiko menyebabkan korsleting. Selain itu, penumpukan penggunaan listrik pada satu terminal, penggunaan listrik ilegal, dan instalasi listrik yang tidak sesuai standar atau tidak terdaftar di AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) juga menjadi penyebab utama.
Praktik berbahaya lainnya yang meningkatkan risiko korsleting adalah menyambung sekring putus dengan kawat, mengganjal Miniature Circuit Breaker (MCB) yang sering turun, serta penggunaan kabel dan stop kontak yang terkena air. Semua hal ini dapat menyebabkan arus pendek dan berujung kebakaran.
Data Kebakaran di Jakarta
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, arus pendek listrik menjadi penyebab utama kebakaran di Jakarta sepanjang tahun 2024, mencapai 69 persen dari total 787 kejadian kebakaran. Meskipun Satriadi menekankan bahwa kebakaran merupakan risiko, bukan bencana, tingginya angka kebakaran akibat korsleting listrik tetap menjadi perhatian serius.
Langkah Pencegahan
Untuk mencegah kejadian serupa, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilih alat-alat listrik. Hindari membeli alat-alat listrik murah yang kualitasnya tidak terjamin. Pastikan instalasi listrik di rumah sesuai standar dan terdaftar di AKLI. Periksa secara berkala kondisi kabel dan stop kontak untuk mencegah potensi bahaya. Selalu utamakan keselamatan dan jangan mengabaikan standar keamanan dalam penggunaan listrik di rumah.
Kesimpulan
Kebakaran di Kemayoran menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap bahaya kebakaran akibat korsleting listrik. Memilih alat-alat listrik yang berkualitas dan memastikan instalasi listrik yang aman merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya kebakaran dan melindungi keluarga kita.