Waspada! KAI Palembang Imbau Masyarakat Hati-hati Penipuan Rekrutmen
PT KAI Divre III Palembang mengingatkan masyarakat akan maraknya penipuan rekrutmen berkedok lowongan kerja di perusahaan tersebut melalui pesan berantai dan email palsu.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional III Palembang pada Kamis, 20 Februari 2024, mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat Sumatera Selatan untuk mewaspadai penipuan rekrutmen. Modus penipuan ini dilakukan melalui pesan berantai WhatsApp, email, dan flyer palsu yang menawarkan lowongan kerja di KAI. Hal ini dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan. KAI menegaskan bahwa mereka tidak pernah melakukan rekrutmen melalui jalur-jalur tidak resmi tersebut.
Maraknya penipuan ini mendorong KAI untuk bertindak cepat dan memberikan peringatan kepada masyarakat. Mereka khawatir semakin banyak orang yang tertipu dan mengalami kerugian finansial maupun non-finansial. Imbauan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari praktik penipuan yang merugikan.
Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, menjelaskan modus-modus penipuan yang telah teridentifikasi. Selain pesan berantai dan email, penipuan juga dilakukan dengan mengirimkan surat undangan rekrutmen palsu yang meminta calon pelamar menggunakan agen perjalanan tertentu. KAI menekankan bahwa mereka tidak pernah bekerjasama dengan agen perjalanan manapun dalam proses rekrutmen.
Modus Penipuan Rekrutmen KAI
Aida Suryanti memaparkan beberapa modus yang digunakan oleh para penipu. Salah satu modus yang paling umum adalah penyebaran informasi lowongan kerja palsu melalui pesan berantai WhatsApp dan email. Pesan-pesan tersebut biasanya berisi tawaran pekerjaan yang sangat menarik, namun pada kenyataannya adalah tipuan.
Modus lainnya adalah dengan mengirimkan surat undangan rekrutmen palsu. Surat tersebut biasanya terlihat resmi dan meyakinkan, namun sebenarnya dibuat oleh para penipu. Para penipu seringkali meminta calon pelamar untuk membayar sejumlah uang atau menggunakan agen perjalanan tertentu.
"KAI menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen. Dimohon mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrutmen," tegas Aida Suryanti.
Cara Memastikan Informasi Rekrutmen KAI yang Sah
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, masyarakat diimbau untuk selalu mengecek informasi rekrutmen KAI melalui website resmi di recruitment.kai.id atau media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121_. KAI menegaskan bahwa semua informasi rekrutmen hanya akan diumumkan melalui kanal-kanal resmi tersebut.
KAI juga menekankan bahwa mereka tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik mengirimkan berkas yang dititipkan melalui seseorang ataupun melalui email. Selain itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar.
"Semua informasi pelaksanaan setiap tahap seleksi dan pengumuman kelulusan sepenuhnya menggunakan website resmi PTKAI tersebut," tambah Aida.
Langkah yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Informasi yang Meragukan
Jika menemukan informasi rekrutmen KAI yang mencurigakan, masyarakat diimbau untuk segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 untuk mendapatkan informasi resmi tentang perusahaan.
Lebih lanjut, Aida juga mengimbau masyarakat untuk tidak meneruskan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu. Hal ini untuk mencegah semakin banyaknya orang yang menjadi korban penipuan.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengecek informasi melalui kanal resmi, masyarakat dapat terhindar dari praktik penipuan rekrutmen yang mengatasnamakan KAI. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu mencegah lebih banyak korban penipuan.