Waspada Penipuan! Petani Bandung Barat dan Bandung Diminta Awasi Modus Bantuan Pertanian
Anggota DPR RI, Rajiv, meminta petani di Bandung dan Bandung Barat mewaspadai penipuan berkedok bantuan pertanian yang meminta sejumlah uang sebagai biaya pengurusan.

Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, mengimbau para petani di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan dirinya atau pihak lain. Modus ini menjanjikan bantuan pertanian dengan syarat transfer sejumlah uang sebagai biaya pengurusan. Peringatan ini disampaikan menyusul laporan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Bandung terkait upaya penipuan tersebut.
Rajiv dengan tegas membantah keterlibatannya dalam praktik penipuan ini. "Saya tegaskan, saya tidak pernah meminta imbalan dalam bentuk apapun kepada petani untuk mendapatkan bantuan. Jika ada yang mengaku bisa menyalurkan bantuan atas nama saya dan meminta uang, itu jelas penipuan," tegas Rajiv di Jakarta, Selasa (6/5).
Ia menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum bertindak. Petani diimbau untuk tidak mudah percaya dan segera melapor ke pihak berwajib jika menemukan indikasi penipuan. "Jangan takut untuk melapor. Ini penting agar pelaku tidak terus beraksi dan tidak ada lagi korban dari kalangan petani," imbuhnya.
Waspada Penipuan Berkedok Bantuan Pertanian
Modus penipuan ini memanfaatkan situasi kebutuhan petani akan bantuan. Pelaku biasanya menawarkan alat dan sarana produksi pertanian dengan iming-iming bantuan, namun meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau pengurusan. Hal ini sangat merugikan petani yang sudah kesulitan secara ekonomi.
Rajiv menegaskan bahwa seluruh bantuan yang diperjuangkannya melalui jalur legislatif disalurkan secara resmi, transparan, dan tanpa dipungut biaya. "Semua bantuan yang saya perjuangkan berasal dari program pemerintah pusat dan disalurkan sesuai prosedur. Tidak ada pungutan biaya sepeser pun dari petani," jelasnya.
Ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi petani, terutama di daerah pemilihannya, Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Rajiv juga akan terus mendorong program pemberdayaan petani agar lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi mereka.
Pentingnya Peran Penegak Hukum
Rajiv juga meminta aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian, untuk segera mengusut, menangkap, dan menindak tegas para pelaku penipuan ini. "Kami harap pihak Kepolisian bisa mengusut dan menindak tegas para pelaku," harapnya. Tindakan tegas ini penting untuk memberikan efek jera dan mencegah aksi serupa di masa mendatang.
Langkah ini diharapkan dapat melindungi petani dari praktik penipuan yang merugikan. Petani sebagai pilar penting perekonomian nasional perlu mendapatkan perlindungan dan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk penegak hukum.
Rajiv berharap dengan adanya imbauan dan tindakan tegas dari pihak berwajib, para petani dapat terhindar dari jeratan penipuan dan mendapatkan bantuan yang sebenarnya dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi dan melaporkan setiap indikasi penipuan yang terjadi.
Selain itu, penting bagi petani untuk selalu mengakses informasi resmi dari pemerintah terkait program bantuan pertanian. Jangan mudah tergiur dengan janji-janji manis yang tidak masuk akal dan selalu waspada terhadap modus operandi penipuan yang semakin beragam.