YMAC 2025 di UPH: Dorong Mahasiswa ASEAN Ciptakan Solusi Pembangunan Berkelanjutan
Youth Model ASEAN Conference (YMAC) 2025 di UPH, Jakarta, mendorong mahasiswa ASEAN untuk menciptakan solusi nyata bagi pembangunan perkotaan berkelanjutan melalui kolaborasi dan dialog.

Universitas Pelita Harapan (UPH) akan menjadi tuan rumah Youth Model ASEAN Conference (YMAC) 2025. Konferensi ini, yang pertama kali diadakan di luar Singapura, akan mempertemukan 280 pemuda terbaik ASEAN untuk berkolaborasi dan menghasilkan solusi nyata bagi pembangunan perkotaan berkelanjutan. Acara ini merupakan kolaborasi antara UPH dan Singapore Polytechnic (SP), menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi tantangan global.
Presiden UPH, Dr. Stephanie Riady, menyatakan bahwa penyelenggaraan YMAC 2025 di Indonesia merupakan sebuah kehormatan. Ia percaya kolaborasi antar negara ASEAN akan menghasilkan solusi terbaik untuk tantangan global, khususnya dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen UPH untuk berkontribusi dalam pengembangan pemimpin muda yang mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
YMAC 2025 tidak hanya sekadar konferensi, tetapi juga pengalaman imersif yang dirancang untuk membekali para pemimpin muda dengan keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan untuk menciptakan perubahan positif. Para peserta akan berdiskusi dan berdialog secara mendalam untuk mengembangkan serta mempresentasikan solusi konkret atas tantangan keberlanjutan di kawasan ASEAN.
Kolaborasi UPH dan Singapore Polytechnic
Kerja sama antara UPH dan SP dalam penyelenggaraan YMAC 2025 menandai tonggak sejarah baru bagi konferensi ini. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2012, YMAC selalu berpusat di Singapura. UPH menjadi institusi pertama di luar Singapura yang dipercaya untuk menjadi tuan rumah, menunjukkan kepercayaan internasional terhadap kapasitas dan komitmen UPH dalam pengembangan kepemimpinan muda di kawasan ASEAN.
Principal dan CEO Singapore Polytechnic, Soh Wai Wah, mengungkapkan antusiasmenya atas penyelenggaraan YMAC di luar Singapura. Ia menekankan bahwa inisiatif ini akan memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai diplomasi ASEAN dan keberlanjutan lingkungan. Lebih lanjut, Wah berharap konferensi ini dapat memperkuat jaringan antar mahasiswa di seluruh ASEAN dan membekali mereka dengan keterampilan untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu membentuk ASEAN yang lebih kuat. Hal ini menunjukkan komitmen SP dalam mendukung pengembangan kepemimpinan muda di tingkat regional.
Dengan menjadi tuan rumah YMAC 2025, UPH tidak hanya berkontribusi pada pengembangan solusi pembangunan berkelanjutan di ASEAN, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai universitas terkemuka di Indonesia yang berkomitmen pada kolaborasi internasional dan pengembangan kepemimpinan muda.
Tantangan Keberlanjutan di ASEAN
YMAC 2025 akan fokus pada berbagai tantangan keberlanjutan yang dihadapi ASEAN. Para peserta akan diajak untuk berkolaborasi dalam mencari solusi inovatif untuk masalah-masalah seperti pengelolaan sumber daya alam, perubahan iklim, dan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan dan strategi yang konkret untuk mengatasi tantangan tersebut.
Melalui diskusi dan presentasi, para peserta akan mempresentasikan solusi yang mereka kembangkan. Proses ini akan mendorong pemikiran kritis, kreativitas, dan kerja sama tim. Para peserta juga akan belajar dari para ahli dan pembicara terkemuka di bidang pembangunan berkelanjutan.
Dengan melibatkan 280 pemuda terbaik ASEAN, YMAC 2025 memiliki potensi untuk menghasilkan solusi-solusi inovatif dan berdampak besar bagi kawasan ini. Konferensi ini merupakan bukti nyata komitmen ASEAN dalam menghadapi tantangan global bersama-sama.
Para peserta diharapkan dapat menghasilkan solusi-solusi yang praktis dan dapat diimplementasikan. Hal ini akan memastikan bahwa hasil dari YMAC 2025 memiliki dampak nyata bagi masyarakat ASEAN.
Kesimpulan
Penyelenggaraan YMAC 2025 di UPH menandai langkah penting dalam kolaborasi regional untuk mengatasi tantangan keberlanjutan di ASEAN. Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi nyata dan inovatif yang akan berkontribusi pada pembangunan perkotaan berkelanjutan dan masa depan ASEAN yang lebih baik. Komitmen UPH dan SP dalam mendukung kepemimpinan muda ASEAN patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi kolaborasi serupa di masa mendatang.