Zakat Fitrah Lebak 2025 Tetap Rp40.000 per Jiwa
Kemenag Lebak menetapkan nilai zakat fitrah Ramadhan 1446 H sebesar Rp40.000 per jiwa atau 3,5 kg beras, sama dengan tahun sebelumnya, dan menyerukan pembayaran melalui UPZ atau Baznas.

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, Banten, menetapkan besaran zakat fitrah untuk Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi. Penetapan ini diumumkan pada Senin, 3 Maret 2025, dan menetapkan nilai zakat sebesar Rp40.000 per jiwa atau setara dengan 3,5 kilogram beras.
Keputusan ini diambil setelah melalui kesepakatan bersama antara Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Zakat Nasional (Baznas), Sekretariat Pemerintah Daerah (Bidang Kesejahteraan Rakyat), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), serta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak. Nilai ini sama dengan tahun sebelumnya, 1445 H/2024 M, tanpa adanya kenaikan.
Penetapan ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Pembayaran Zakat Mal dan Zakat Fitrah. Kemenag Lebak menghimbau masyarakat untuk menyalurkan zakat fitrah melalui Unit Pengelola Zakat (UPZ) di tingkat kecamatan atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Pembayaran Zakat Fitrah dan Penyaluran Dana
Dana zakat fitrah yang terkumpul melalui UPZ dan SKPD akan disalurkan melalui Baznas Kabupaten Lebak. Penyaluran dana akan difokuskan kepada delapan golongan mustahik atau penerima zakat, yaitu fakir miskin, anak yatim piatu, ibnu sabil (musafir yang membutuhkan), janda, lanjut usia (jompo), dan mualaf. "Dengan dana Zakat Fitrah itu dapat mensejahterakan warga mustahik, terlebih menghadapi Idul Fitri 1446 Hijriah," ujar Kepala Seksi Zakat dan Wakaf Kemenag Lebak, Abdul Basit.
Ketua Baznas Kabupaten Lebak, KH Wawan Gunawan, menambahkan bahwa pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan mulai tanggal 1 Ramadhan hingga sebelum Shalat Idul Fitri 1446 H. Ia menekankan pentingnya kesadaran umat Muslim untuk membayar zakat fitrah, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai bentuk pensucian diri dan pemenuhan kewajiban sosial.
"Pembayaran zakat fitrah itu guna menyucikan diri, karena dalam setiap harta manusia itu terdapat hak orang lain. Kami minta masyarakat dapat menyadari pentingnya membayar zakat fitrah untuk kesejahteraan umat Muslim, sebab nantinya dana yang terhimpun itu kembali disalurkan kepada warga yang masuk golongan mustahik," jelas KH Wawan Gunawan.
Tata Cara dan Tujuan Pembayaran Zakat Fitrah
Masyarakat diimbau untuk membayar zakat fitrah melalui jalur resmi yang telah ditentukan untuk memastikan penyaluran dana tepat sasaran dan transparan. Pembayaran melalui UPZ dan SKPD akan memudahkan proses pencatatan dan distribusi zakat kepada mereka yang berhak menerimanya. Hal ini juga membantu memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan zakat.
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan. Tujuan utama pembayaran zakat fitrah adalah untuk membersihkan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan untuk membantu fakir miskin agar dapat merayakan Idul Fitri dengan layak. Dengan demikian, zakat fitrah memiliki peran penting dalam menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.
Dengan penetapan nilai zakat fitrah yang konsisten dan himbauan untuk membayar melalui jalur resmi, diharapkan penyaluran zakat dapat lebih efektif dan efisien dalam membantu mereka yang membutuhkan, menciptakan suasana Idul Fitri yang lebih penuh berkah dan kebersamaan.