Aman Berkendara Mobil Listrik Saat Banjir: Kiat dari NETA
NETA bagikan kiat aman berkendara mobil listrik saat banjir, termasuk batasan kedalaman air, kecepatan, dan penanganan mobil yang terendam.

Jakarta, 8 Maret 2024 (ANTARA) - Perusahaan mobil listrik NETA memberikan panduan penting bagi pemilik mobil listrik yang harus melintasi genangan air atau banjir. Panduan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pengemudi dan kendaraan. Informasi ini disampaikan melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Panduan ini mencakup langkah-langkah pencegahan sebelum melintasi genangan air, serta langkah-langkah yang harus dilakukan jika mobil listrik terendam banjir. Informasi ini sangat krusial mengingat curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah Indonesia belakangan ini.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh pengendara mobil listrik ketika berhadapan dengan genangan air, baik sebelum maupun sesudah mobil terendam.
Sebelum Melintasi Genangan Air
Pastikan kedalaman genangan tidak lebih dari setengah tinggi ban. Sebelum menerjang genangan, pastikan kedalaman air tidak melebihi setengah tinggi ban mobil listrik Anda. Jika lebih dalam, carilah jalur alternatif yang lebih aman untuk menghindari potensi kerusakan pada komponen kendaraan.
Batasi kecepatan maksimal 10 km/jam. Saat melewati genangan air, kurangi kecepatan kendaraan Anda hingga di bawah 10 km/jam. Kecepatan rendah akan meminimalisir risiko kerusakan pada komponen mobil dan menjaga keselamatan Anda serta pengguna jalan lain.
Jangan berhenti lebih dari 30 menit jika terjebak macet. Jika terjebak kemacetan di area tergenang, jangan berhenti lebih dari 30 menit. Setelah waktu tersebut, carilah tempat aman untuk berhenti atau lanjutkan perjalanan dengan sangat hati-hati.
Jika Mobil Listrik Terendam Banjir
Jangan nyalakan mobil listrik. Jika mobil listrik Anda terendam banjir, jangan sekali-kali mencoba menyalakannya. Biarkan mobil mengering total terlebih dahulu. Setelah itu, segera bawa mobil ke dealer resmi NETA terdekat untuk pemeriksaan dan perbaikan guna mencegah kerusakan yang lebih parah.
Lepaskan rem parkir secara manual. Karena mobil yang terendam tidak boleh dinyalakan, lepaskan rem parkir (parking brake) secara manual. Ini penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem pengereman.
Matikan mobil saat proses evakuasi. Pastikan mobil dalam keadaan mati selama proses evakuasi dari area banjir. Menyalakan mobil listrik yang terendam air berisiko tinggi menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan dan komponen lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menghindari menyalakan mobil sama sekali setelah terpapar air.
Kesimpulannya, berkendara mobil listrik saat banjir memerlukan kewaspadaan dan kehati-hatian ekstra. Dengan mengikuti panduan dari NETA ini, diharapkan dapat meminimalisir risiko kerusakan pada kendaraan dan memastikan keselamatan pengemudi.