Cegah Kanker Serviks: Vaksin HPV dan Papsmear, Kunci Deteksi Dini
Dokter spesialis kandungan menyarankan vaksin HPV untuk perempuan belum menikah dan papsmear rutin bagi yang sudah menikah, serta gaya hidup sehat untuk mencegah kanker serviks.
Jakarta, 7 Februari 2024 - Kanker serviks menjadi perhatian serius, dan langkah preventif sangat penting. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) RS Permata Depok, dr. Winda Nizarwan, menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks melalui berbagai metode, disesuaikan dengan status pernikahan.
Vaksin HPV dan Papsmear: Dua Pilar Pencegahan
Untuk perempuan yang belum menikah, dr. Winda menyarankan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). HPV merupakan virus penyebab utama kanker serviks. Vaksinasi HPV terbukti efektif mencegah infeksi HPV yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Vaksin ini menjadi benteng pertahanan pertama yang sangat direkomendasikan.
Sementara itu, bagi perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual, papsmear menjadi langkah krusial. "Kalau wanita yang sudah pernah berhubungan seksual maka wajib dilakukan papsmear. Kita wajib tahu status dari gambaran mulut rahim," jelas dr. Winda dalam webinar daring Jumat lalu. Papsmear memungkinkan deteksi dini sel-sel abnormal di serviks, sehingga pengobatan dapat dilakukan sebelum kanker berkembang.
Deteksi Dini pada Perempuan Belum Menikah
Meskipun papsmear direkomendasikan untuk perempuan yang aktif secara seksual, perempuan yang belum menikah juga perlu waspada. Gejala seperti bercak darah, keputihan abnormal, atau flek darah berwarna kecoklatan atau merah segar, meskipun bukan indikasi pasti kanker serviks, memerlukan konsultasi medis segera. Konsultasi dengan dokter spesialis akan membantu mendeteksi dini potensi masalah kesehatan reproduksi.
Pentingnya Gaya Hidup Sehat
Selain vaksinasi dan papsmear, gaya hidup sehat juga berperan penting dalam mencegah kanker serviks. Dr. Winda menyarankan perempuan di bawah 18 tahun untuk menunda aktivitas seksual. Anjuran pemerintah untuk usia menikah di atas 19 tahun bagi perempuan juga sejalan dengan upaya pencegahan ini. Setia pada satu pasangan dalam hubungan seksual juga sangat penting, karena HPV dapat menular melalui hubungan seksual.
Lebih lanjut, dr. Winda juga menekankan pentingnya hubungan seksual yang aman, yaitu genital to genital. Merokok, baik aktif maupun pasif, juga berdampak negatif pada kesehatan reproduksi dan meningkatkan risiko kanker serviks. Oleh karena itu, menghindari rokok sangat dianjurkan.
Konsultasi Medis: Langkah Tepat untuk Kesehatan Reproduksi
Terakhir, dr. Winda mengingatkan pentingnya berkonsultasi dengan dokter spesialis jika mengalami gangguan pada alat kelamin, seperti keputihan yang abnormal. Jangan mengonsumsi obat-obatan tanpa konsultasi dokter. "Jangan ya, kita periksa saja," tegasnya. Konsultasi medis merupakan langkah yang tepat untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Pencegahan kanker serviks membutuhkan pendekatan multi-faceted. Vaksinasi HPV untuk perempuan yang belum menikah, papsmear rutin untuk perempuan yang sudah menikah, serta gaya hidup sehat merupakan kunci utama. Deteksi dini dan konsultasi medis berkala sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah kanker serviks.