Fakta Unik: Kolaborasi 5G dan AI Mampu Dorong Ekonomi ASEAN Hingga Triliunan Dolar
Riset terbaru mengungkap sinergi 5G dan AI berpotensi meningkatkan ekonomi ASEAN secara signifikan, bahkan mengubah status negara berkembang menjadi maju. Simak potensi luar biasanya!

Sebuah riset terbaru dari Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore (NUS) menyoroti potensi besar sinergi antara konektivitas 5G dan pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI). Studi ini mengungkapkan bahwa kombinasi kedua teknologi tersebut mampu memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan ASEAN. Temuan ini dipaparkan dalam sebuah webinar yang diikuti dari Jakarta, Selasa, menarik perhatian para pemangku kepentingan.
Profesor Vu Minh Khuong dari Lee Kuan Yew School of Public Policy menjelaskan bahwa 5G tidak hanya menjadi pendorong utama pengembangan AI, tetapi juga memperkuat teknologi tradisional dan yang sedang berkembang. Dengan adanya sinergi ini, 5G menjadi jauh lebih bertenaga, membuka peluang baru bagi inovasi dan efisiensi. Kawasan ASEAN, menurutnya, memiliki kesempatan emas untuk mencapai potensi terbaiknya melalui kolaborasi yang kuat dalam implementasi teknologi ini.
Laporan GSMA Mobile turut memperkuat temuan ini dengan memproyeksikan kontribusi besar dari industri teknologi mobile, termasuk infrastruktur 5G untuk AI, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global. Pada tahun 2024 saja, kontribusi ini diperkirakan mencapai hampir 6 persen dari PDB global, dengan nilai mencapai 6.480 miliar dolar Amerika Serikat. Vu menambahkan bahwa ASEAN berpotensi menyumbang sekitar 5 persen dari total angka tersebut, menunjukkan peran krusial kawasan ini dalam lanskap ekonomi digital global.
Potensi Ekonomi Global dan ASEAN Terus Meningkat
Proyeksi yang diungkapkan oleh laporan GSMA Mobile menunjukkan tren peningkatan kontribusi teknologi mobile terhadap ekonomi dunia. Dari tahun 2025 hingga 2030, kontribusi ini diperkirakan akan terus melonjak hingga mencapai 8,4 persen dari PDB global, dengan nilai fantastis 10.860 miliar dolar AS. Angka ini mengindikasikan bahwa dampak ekonomi dari sinergi 5G dan AI akan semakin besar di masa mendatang.
Vu menekankan bahwa peningkatan dampak ekonomi ini menjadi alasan utama mengapa negara-negara ASEAN harus segera meningkatkan pemanfaatan 5G dalam lima tahun ke depan. Investasi dan implementasi yang serius dalam teknologi ini akan membuka gerbang menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan transformasi digital yang komprehensif. Potensi ini tidak hanya terbatas pada sektor teknologi, tetapi juga merambah ke berbagai industri lainnya.
Peningkatan kontribusi PDB dari teknologi mobile menunjukkan pergeseran fundamental dalam struktur ekonomi global. Negara-negara yang mampu mengadopsi dan mengintegrasikan 5G serta AI secara efektif akan berada di garis depan inovasi dan daya saing. Bagi ASEAN, ini adalah kesempatan untuk memperkuat posisi di kancah ekonomi dunia.
Singapura: Kisah Sukses Transformasi Berkat 5G dan AI
Bukti nyata keberhasilan pemanfaatan 5G yang dipadukan dengan AI dapat dilihat dari salah satu negara anggota ASEAN, yaitu Singapura. Negara kota ini berhasil mengakselerasi pertumbuhan ekonominya secara luar biasa berkat adopsi teknologi 5G dan AI. Dalam kurun waktu hanya 30 tahun, atau satu generasi, Singapura mampu mengubah statusnya dari negara berkembang menjadi negara maju, sebuah pencapaian yang menginspirasi.
Contoh praktis dari sinergi 5G dan AI di Singapura terlihat jelas pada proyek Pelabuhan Tuas. Pelabuhan ini dirancang sebagai fasilitas serba otomatis dan dilengkapi dengan teknologi canggih, menunjukkan bagaimana inovasi dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas. Proyek ini terwujud berkat hibah dari pemerintah Innovation and Digitalisation Research (IMDR).
Sejak tahun 2022 hingga saat ini, Pelabuhan Tuas telah mampu menangani 10 juta ton kargo secara efektif, membuktikan kapasitas dan kapabilitasnya yang luar biasa. Keberhasilan ini menjadi model bagi negara-negara ASEAN lainnya dalam merancang dan mengimplementasikan proyek infrastruktur berbasis teknologi tinggi.
Lima Prioritas Strategis untuk Masa Depan Digital ASEAN
Untuk memastikan masa depan digital ASEAN yang kuat melalui peningkatan 5G dan integrasi AI, laporan riset tersebut merekomendasikan penerapan lima prioritas strategis. Prioritas ini dirancang untuk memberikan panduan komprehensif bagi negara-negara anggota dalam memaksimalkan potensi teknologi.
Berikut adalah lima prioritas strategis yang direkomendasikan:
- Merumuskan Strategi Pengembangan 5G-AI Nasional: Setiap negara anggota perlu menyusun peta jalan yang terperinci untuk periode 2025-2030.
- Membentuk Lembaga Koordinasi Berdaya: Diperlukan pembentukan lembaga yang kuat di masing-masing negara untuk mengkoordinasikan upaya implementasi.
- Menyiapkan Kebijakan Spektrum yang Visioner: Kebijakan ini penting untuk mendorong aksesibilitas dan inovasi dalam penggunaan spektrum frekuensi.
- Membangun Ekosistem AI yang Dinamis: Ini melibatkan kolaborasi erat antara sektor publik dan swasta untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan AI.
- Menerapkan Kerangka Kerja Pemantauan yang Kuat: Kerangka kerja ini penting untuk memantau kemajuan dan melakukan penyesuaian arah jika diperlukan, memastikan efektivitas implementasi.
Implementasi kelima prioritas ini akan menjadi kunci bagi ASEAN untuk meraih manfaat maksimal dari revolusi 5G dan AI, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing di tingkat global.