Fakta Unik Lagu Anak Indonesia: Program KILA 2025 Digulirkan Pemerintah Hidupkan Ekosistem Musik Anak
Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan meluncurkan program KILA 2025 untuk mengatasi minimnya lagu anak Indonesia yang mendidik, demi membentuk karakter positif.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyoroti kondisi minimnya lagu khusus anak di Indonesia. Kondisi ini memicu keprihatinan pemerintah terhadap ekosistem musik anak yang kurang berkembang. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah program komprehensif untuk menghidupkan kembali sektor ini, termasuk mendorong munculnya penyanyi dan pencipta lagu anak.
Dalam sebuah acara Drama Musikal Anak Indonesia Harmoni Sahabat KILA di Jakarta pada Selasa, Menbud Fadli Zon menegaskan urgensi penciptaan lagu anak. Beliau berharap para pencipta lagu bersedia menciptakan karya-karya baru yang mengandung nilai-nilai karakter, moral, dan kecintaan terhadap tanah air. Hal ini penting untuk membentuk generasi muda yang positif dan berbudaya.
Menyikapi permasalahan tersebut, Kementerian Kebudayaan meluncurkan program Kita Cinta Lagu Anak (KILA) 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaring dan mendorong partisipasi anak-anak dalam menyanyikan serta menciptakan lagu. KILA 2025 diharapkan mampu melahirkan talenta-talenta baru yang kelak dapat menjadi bintang budaya Indonesia.
Urgensi Revitalisasi Lagu Anak Indonesia
Kementerian Kebudayaan berkomitmen penuh untuk mengembalikan kejayaan lagu anak yang sesuai dengan usia mereka. Menbud Fadli Zon mengungkapkan kekhawatiran melihat anak-anak menyanyikan lagu dewasa yang belum waktunya. Lagu anak seharusnya menjadi medium yang mendidik dan membentuk karakter positif pada diri anak.
Fadli Zon mengenang masa kecilnya yang akrab dengan lagu anak-anak yang populer. Lagu-lagu tersebut memiliki lirik sederhana namun sarat pesan moral, etika, dan nilai-nilai positif seperti cinta tanah air. Lagu anak juga dapat menjadi sarana ekspresi budaya yang efektif.
Nilai-nilai positif inilah yang diharapkan dapat kembali hadir di tengah-tengah anak-anak Indonesia. Lagu anak memiliki peran krusial dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa sejak dini. Oleh karena itu, revitalisasi ekosistem lagu anak menjadi prioritas pemerintah.
KILA 2025: Strategi Pemerintah Membangun Ekosistem Lagu Anak
Program KILA 2025 dirancang sebagai upaya konkret pemerintah untuk mengatasi krisis lagu anak. Melalui program ini, Kementerian Kebudayaan berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan musik anak. KILA akan menjadi platform untuk menemukan dan mengembangkan talenta-talenta muda di bidang musik.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menambahkan bahwa karya para pemenang lomba cipta lagu dan menyanyi lagu anak KILA akan didistribusikan. Distribusi ini akan dilakukan melalui berbagai platform musik digital yang tersedia saat ini. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan lagu anak kepada masyarakat luas.
Selain itu, talenta-talenta terpilih dari program KILA juga akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan budaya. Hal ini merupakan bagian dari strategi manajemen talenta yang diterapkan oleh Kementerian Kebudayaan. Dengan demikian, para seniman cilik ini dapat terus berkembang dan berkontribusi pada kemajuan budaya Indonesia.