Film Gak Nyangka: Komedi yang Menginspirasi, Dorong Kreativitas dan Optimisme Anak Muda
Film Gak Nyangka mendapat apresiasi tinggi karena dinilai mampu mendorong semangat kreativitas dan optimisme anak muda melalui kritik sosial yang ringan namun mendalam.

Film berjudul “Gak Nyangka” berhasil menarik perhatian publik dan mendapatkan pujian dari berbagai pihak, termasuk Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah dan anggota Komisi I DPR RI Rizki Natakusumah. Penayangan film ini berlangsung di Cinepolis, Mall of Serang, Kota Serang, pada Minggu (04/8). Film ini disebut-sebut sebagai karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat akan pesan moral dan inspirasi, terutama bagi generasi muda.
Dimyati Natakusumah mengungkapkan kekagumannya terhadap film ini usai menghadiri penayangan. Ia menilai “Gak Nyangka” sebagai film komedi yang lucu namun konstruktif, mampu mengobati stres sekaligus memberikan semangat, empati, dan kebersamaan. Film ini memadukan unsur hiburan dengan edukasi, menjadikannya tontonan yang relevan di tengah tantangan kehidupan modern.
Apresiasi serupa juga datang dari Rizki Natakusumah, yang melihat “Gak Nyangka” sebagai bentuk nyata dukungan terhadap ekonomi kreatif, khususnya di kalangan pemuda. Film ini diproduseri oleh Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, dan penayangannya disambut antusias oleh kader serta simpatisan Partai Demokrat yang turut hadir.
Pesan Inspiratif dan Kritik Sosial ala Film Gak Nyangka
Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menyoroti bagaimana film “Gak Nyangka” berhasil menyampaikan kritik sosial dan pesan moral dengan cara yang ringan namun mendalam. Menurutnya, pendekatan komedi yang digunakan dalam film ini jauh lebih efektif dan tidak menyinggung, melainkan justru membangun kesadaran. “Film ini mengkritik tapi dengan cara yang membuat kita tersenyum, jadi tidak menyinggung tapi justru membangun,” ujarnya.
Film ini, yang dibintangi oleh para mahasiswa, tidak hanya menyajikan hiburan semata. Dimyati menambahkan bahwa “Gak Nyangka” memberikan inspirasi tentang perjuangan generasi muda dalam menghadapi tantangan pendidikan dan kehidupan. Kisah empat sahabat yang menjadi tokoh utama dalam film ini menjadi contoh konkret bahwa kesuksesan adalah hasil dari proses dan kegigihan. “Film ini mengajarkan jangan pantang menyerah. Empat sahabat di film itu semua berhasil karena tidak menyerah meski jatuh bangun. Ini contoh konkret bahwa sukses itu hasil dari proses,” katanya.
Pesan utama film ini adalah bahwa sukses membutuhkan proses, sebuah nilai yang sangat relevan bagi anak muda yang sedang meniti karir atau pendidikan. Film ini menekankan pentingnya kegigihan, solidaritas, dan kerja keras dalam menaklukkan berbagai kendala.
Film Gak Nyangka dan Kebangkitan Ekonomi Kreatif
Anggota Komisi I DPR RI Rizki Natakusumah menegaskan bahwa film “Gak Nyangka” merupakan wujud dukungan konkret terhadap perkembangan ekonomi kreatif, khususnya di kalangan pemuda. Ia melihat produksi film semacam ini sebagai sarana penting untuk memberikan ruang ekspresi bagi anak muda. “Film ini memadukan moral, budaya, sosial dan komedi dalam satu paket. Produksi seperti ini harus terus didorong karena memberi ruang ekspresi bagi anak muda,” kata Rizki.
Rizki juga menyebut “Gak Nyangka” sebagai momentum kebangkitan kreativitas di daerah, khususnya Banten. Ia berharap semangat ekonomi kreatif dapat terus digaungkan dan menjadi pendorong optimisme serta kreativitas anak muda di berbagai wilayah. Kehadiran film ini dianggap sebagai hari yang baik untuk membangun semangat tersebut.
Didampingi istri serta para kader Demokrat dari Banten, Rizki menyampaikan harapannya agar film-film serupa dapat terus diproduksi. Ia meyakini bahwa karya-karya semacam “Gak Nyangka” dapat menjadi medium pendidikan karakter dan inspirasi yang berkelanjutan bagi generasi muda Indonesia, mendorong mereka untuk terus berkarya dan berinovasi.
Film “Gak Nyangka” sendiri mengisahkan empat mahasiswa yang menghadapi berbagai kendala dalam menyelesaikan studi mereka. Namun, melalui kegigihan, solidaritas, dan kerja keras, mereka berhasil menaklukkan tantangan tersebut. Kisah ini secara jelas menggambarkan bahwa sukses adalah hasil dari sebuah proses panjang yang penuh perjuangan.