Grab Business Forum 2025: Strategi Adaptif Hadapi Perlambatan Ekonomi Global
Grab Business Forum 2025 di Jakarta bahas strategi bisnis adaptif menghadapi perlambatan ekonomi global dan pentingnya transformasi digital untuk pertumbuhan jangka panjang.

Jakarta, 13 Mei 2025 - Grab Indonesia menggelar Grab Business Forum 2025, menyoroti pentingnya adaptasi bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global. Forum yang bertema 'Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth' ini dihadiri hampir 1.400 peserta dari lebih dari 800 perusahaan di Jakarta pada Kamis (8/5).
Acara ini menjadi wadah dialog strategis antara pembuat kebijakan, pemimpin perusahaan, dan pemangku kepentingan. Mereka membahas ketahanan bisnis dan strategi pertumbuhan jangka panjang di tengah proyeksi perlambatan ekonomi global dan dampaknya terhadap Indonesia. Forum ini menjawab pertanyaan: Apa strategi yang tepat? Siapa saja yang terlibat? Di mana forum ini berlangsung? Kapan forum ini diadakan? Mengapa adaptasi penting? Bagaimana caranya menghadapi tantangan?
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menekankan pentingnya keberanian bereksperimen dan perencanaan strategis yang cermat. "Di tengah pasar yang semakin dinamis, optimisme tetap menjadi relevan. Navigasi bisnis hari ini bukan soal menunggu kepastian, tapi bagaimana bertransformasi cepat lewat informasi data dan teknologi," ujar Neneng.
Menghadapi Perlambatan Ekonomi Global
Laporan World Economic Outlook 2025 dari IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 2,8 persen pada tahun 2025, turun dari proyeksi sebelumnya 3,3 persen. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan dan tensi geopolitik. Meskipun demikian, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang relatif baik, dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 mencapai 4,87 persen, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI, Dr. Riyatno, S.H, LL.M, mengatakan investasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar kedua tahun lalu, mencapai 29,15 persen. Ia juga menyoroti potensi besar ekonomi digital Indonesia, yang diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun ini, atau 44 persen dari total proyeksi ekonomi digital di Asia Tenggara.
"Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi," kata Dr. Riyatno. Ia mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Solusi Grab For Business
Director of Grab For Business, Grab Indonesia, Roy Nugroho, menambahkan bahwa keberanian bereksperimen harus didukung oleh platform yang andal. Grab For Business dan solusi B2B lainnya seperti GrabAds dan GrabMaps hadir untuk menyederhanakan operasional bisnis.
Solusi ini membantu perusahaan mengelola mobilitas, logistik, pengiriman makanan, dan kebutuhan pokok harian, serta mengendalikan biaya dengan insight berbasis data. Grab juga berkolaborasi dengan perusahaan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. "Dengan teknologi yang kami kembangkan serta adopsi AI, Grab membantu perusahaan meningkatkan kontrol, transparansi, dan kelincahan agar tetap kompetitif," jelas Roy.
Grab Business Forum 2025 menekankan pentingnya transformasi digital dan strategi adaptif untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Kolaborasi dan inovasi menjadi kunci keberhasilan bisnis di masa depan yang penuh ketidakpastian. Dengan memanfaatkan teknologi dan data, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing di pasar global.