Kehalalan Terapi Sel Punca Ortopedi: Dokter Pastikan Aman dan Sesuai Syariat Islam
Dokter spesialis ortopedi memastikan terapi sel punca ortopedi telah dijamin kehalalannya karena menggunakan sel punca dari plasenta, sesuai fatwa MUI dan tidak melanggar keyakinan lain.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Terapi sel punca ortopedi, yang menggunakan sel punca dari plasenta, telah dinyatakan halal oleh dr. Rahyussalim, Sp.OT(K), dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang. Pernyataan ini disampaikan di RSUI, Depok, Selasa, 29 April. Penggunaan sel punca dari plasenta diyakini halal karena merupakan produk sisa yang akan dibuang, sehingga pemanfaatannya tidak melanggar prinsip-prinsip keagamaan. RSUI resmi membuka layanan terapi ini sebagai hasil kolaborasi riset dengan RSCM, untuk membantu pasien gangguan muskuloskeletal.
Pernyataan dr. Rahyussalim ini penting karena memberikan kepastian hukum dan keagamaan bagi pasien yang ingin menjalani terapi sel punca. Terapi ini menawarkan harapan baru bagi penderita gangguan muskuloskeletal seperti nyeri tulang belakang dan sendi. Dengan adanya jaminan kehalalan, diharapkan lebih banyak pasien yang dapat mengakses pengobatan ini tanpa keraguan.
Kejelasan status kehalalan terapi sel punca ini didasarkan pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memperbolehkan penggunaan sel punca dari plasenta. Selain itu, berbagai perwakilan agama lain juga menyatakan tidak adanya larangan penggunaan sel punca dari sumber tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa terapi ini diterima secara luas dan tidak menimbulkan kontroversi dari segi keagamaan.
Terapi Sel Punca Ortopedi: Aman dan Halal
dr. Rahyussalim menekankan bahwa kehalalan terapi sel punca ortopedi hanya terjamin jika sel punca berasal dari plasenta. Penggunaan sel punca embrio (embryonic stem cell) tetap menjadi perdebatan dan tidak direkomendasikan dari segi kehalalan. "Dari plasenta tidak masalah karena ini waste product-nya. Produk yang sebenarnya mau dibuang kan, mau dikubur ya. Itu kita ambil, potong 2-3 cm, dan diproses," jelasnya.
Penjelasan tersebut memberikan gambaran jelas mengenai sumber sel punca yang digunakan dan proses pengambilannya. Hal ini penting untuk menghilangkan keraguan dan memastikan transparansi prosedur terapi. Dengan demikian, pasien dapat merasa lebih tenang dan yakin dengan pengobatan yang akan dijalaninya.
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) telah resmi meluncurkan layanan terapi sel punca ortopedi ini sebagai wujud komitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Kolaborasi dengan Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan keseriusan dalam pengembangan dan penerapan teknologi medis terkini.
Terapi ini ditujukan untuk pasien dengan gangguan muskuloskeletal, termasuk nyeri tulang belakang, nyeri sendi, dan masalah degeneratif tulang lainnya. Sel punca, yang merupakan sel belum terspesialisasi, memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh dan membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
Manfaat dan Prosedur Terapi Sel Punca
Terapi sel punca ortopedi menawarkan harapan baru bagi pasien dengan gangguan muskuloskeletal yang sulit disembuhkan dengan metode konvensional. Kemampuan sel punca untuk meregenerasi jaringan yang rusak menjadikannya solusi yang menjanjikan. Prosedur terapi ini dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman dan terlatih.
Meskipun menawarkan banyak manfaat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan apakah terapi sel punca ortopedi cocok untuk kondisi masing-masing pasien. Tidak semua kasus gangguan muskuloskeletal cocok untuk terapi ini. Evaluasi medis yang komprehensif sangat diperlukan sebelum memutuskan untuk menjalani terapi.
RSUI dan RSCM berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan layanan terapi sel punca ortopedi. Penelitian dan pengembangan berkelanjutan akan memastikan bahwa terapi ini tetap aman, efektif, dan sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini.
Dengan adanya jaminan kehalalan dan keamanan, terapi sel punca ortopedi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pasien di Indonesia. Terobosan ini menjadi bukti kemajuan teknologi medis dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Layanan terapi sel punca ortopedi di RSUI merupakan hasil kolaborasi dan penelitian intensif antara RSUI dan RSCM. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi positif antar rumah sakit dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Ke depannya, diharapkan lebih banyak rumah sakit di Indonesia yang dapat menyediakan layanan terapi sel punca ortopedi yang aman dan halal, sehingga akses terhadap pengobatan ini dapat lebih merata.