Menekraf dan NOICE Kolaborasi: Dorong Kreator Lokal Go Internasional
Menekraf Teuku Riefky Harsya berkolaborasi dengan NOICE untuk memberdayakan konten kreator lokal Indonesia, membuka peluang ekonomi kreatif dan meningkatkan pendapatan daerah.
Jakarta, 5 Maret 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan pertemuan dengan platform audio NOICE untuk membahas peluang kolaborasi strategis. Tujuannya? Memperkuat ekosistem konten kreator di Indonesia dan mendorong kreator lokal agar dapat menghasilkan karya berkualitas serta meraih pendapatan yang lebih baik. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia, khususnya di sektor digital.
Inisiatif kolaborasi ini diharapkan mampu memberdayakan konten kreator di seluruh Indonesia, dari kota besar hingga daerah terpencil. Dengan jangkauan NOICE yang luas, kreator lokal dapat menjangkau audiens yang lebih besar dan meningkatkan visibilitas karya mereka. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kreatif di berbagai daerah, bukan hanya terpusat di kota-kota besar.
Menekraf Riefky Harsya menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif daerah. "Kolaborasi seperti ini yang saya harapkan," ujarnya dalam keterangan pers. "Regulasi sudah kita bikin untuk pembentukan dinas ekonomi kreatif di daerah. Setelah sudah ada bentuk kedinasan, kita bisa bangun komunitas-komunitas dengan program kreatif. Kita bisa mulai cari konten kreator dari Jakarta, sampai ke daerah-daerah lain seperti Bali dan Pekanbaru sehingga kolaborasi bisa membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah."
Membuka Peluang dan Penguatan Ekosistem
Kemenekraf telah menjalankan berbagai program kolaborasi dengan konten kreator, termasuk pengembangan talenta di kawasan food estate Merauke, pelatihan voice over bagi santri kreatif, dan penguatan ekosistem konten digital melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan. Kolaborasi dengan NOICE diharapkan dapat memperluas jangkauan dan dampak program-program tersebut.
Menekraf Riefky juga melihat potensi besar NOICE dalam mengembangkan ekosistem konten kreator. "NOICE secara tidak langsung sudah punya ekosistem konten kreator," kata Riefky. "Kita harus bikin kerja sama yang lebih komprehensif. Bukan hanya sebatas seremonial saja. Kemenekraf/Bekraf juga sudah kerja sama dengan instansi akademik sehingga ada pola edukasi untuk memunculkan konten-konten kreator muda. Bisa juga buat NOICE Go Pesantren atau Santri Cuan di NOICE supaya konten bisa dimonetisasi atau jadi sumber penghasilan dengan bekal keahlian."
Salah satu potensi kolaborasi yang menarik adalah pengembangan cerita horor lokal berbasis audio. Hal ini dinilai sangat potensial dan dapat dikolaborasikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam program aktivasi 5 Abad Jakarta. Dengan demikian, kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga pelestarian budaya lokal.
NOICE sendiri menegaskan komitmennya untuk mendukung para kreator. Chintami Maranata, Head of Creator Development NOICE, menyatakan, "Kami selalu siap dukung promosi atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan terkait ekonomi kreatif. NOICE juga siap fokus menyiapkan aplikasi untuk dukung kreator menjual kontennya. Selain itu, NOICE ingin edukasi kreator lebih banyak lagi untuk dapat cuan dari konten melalui program workshop, intensif bootcamp, dan materi self-learning. Kegiatan kolaborasi ini bakal bentuk suatu ekosistem yang holistik dan menimbulkan suatu hasil yang impactful buat Indonesia."
Potensi Besar Ekonomi Kreatif Digital
Kolaborasi antara Kemenekraf dan NOICE ini menandakan langkah maju dalam pengembangan ekonomi kreatif digital di Indonesia. Dengan menggabungkan kekuatan pemerintah dalam pengembangan kebijakan dan infrastruktur, serta kemampuan NOICE sebagai platform digital terdepan, diharapkan akan tercipta ekosistem yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi para kreator lokal. Inisiatif ini juga membuka peluang bagi kreator lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan internasional, dan meningkatkan pendapatan mereka.
Program-program pelatihan dan pendampingan yang akan dilakukan diharapkan mampu meningkatkan kualitas konten yang dihasilkan para kreator. Dengan demikian, konten-konten tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan inspiratif. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kerjasama serupa antara pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Ke depannya, kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan lebih banyak inisiatif inovatif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dan mengangkat potensi para kreator lokal ke kancah internasional. Dengan dukungan yang komprehensif, para kreator lokal dapat berkarya dengan lebih percaya diri dan meraih kesuksesan di industri kreatif digital.