Pameran "Kongsi": Akulturasi Tionghoa di Nusantara di Museum Nasional
Museum Nasional menggelar pameran "Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara", yang menampilkan sejarah, peran, dan warisan budaya Tionghoa dalam keberagaman budaya Indonesia, mulai 11 Februari 2025.

Museum Nasional Indonesia menghadirkan pameran menarik bertajuk "Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara", yang resmi dibuka untuk publik pada 11 Februari 2025. Pameran ini diselenggarakan oleh unit Museum dan Cagar Budaya (MCB) Museum Nasional dan menawarkan eksplorasi mendalam tentang sejarah, peran, dan warisan budaya Tionghoa di Indonesia. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam sambutannya pada pembukaan pameran di Jakarta, Senin, menekankan bahwa akulturasi ini menjadi bukti harmonisnya hubungan antara masyarakat Tionghoa dan masyarakat lokal di masa lalu.
Jejak Sejarah dan Interaksi
Pameran "Kongsi" terbagi dalam tiga zona utama yang dirancang untuk memberikan pengalaman edukatif dan menarik bagi pengunjung. Zona pertama, "Interaksi Awal", menelusuri jejak kedatangan masyarakat Tionghoa di Nusantara, peran mereka dalam perdagangan, dan proses awal percampuran budaya. Pengunjung diajak untuk memahami bagaimana interaksi awal ini membentuk landasan bagi akulturasi yang lebih luas.
Zona kedua, "Mengadu Nasib dan Meretas Jalan Kemerdekaan", menyoroti dinamika sosial dan politik yang dialami masyarakat Tionghoa di Indonesia. Bagian ini menampilkan kontribusi signifikan mereka dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebuah aspek penting yang seringkali kurang mendapat sorotan. Dokumentasi dan artefak yang dipamerkan akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang peran mereka dalam sejarah bangsa.
Selanjutnya, "Merayakan Keberagaman" menampilkan berbagai aspek akulturasi budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia. Pameran ini mencakup busana, arsitektur, kuliner, bahasa, seni, dan kepercayaan, yang semuanya menunjukkan kekayaan dan kedalaman perpaduan budaya ini. Pengunjung akan dapat melihat bagaimana budaya Tionghoa telah memperkaya dan membentuk identitas budaya Indonesia.
Lebih dari Sekadar Pameran
Nama pameran, "Kongsi", diambil dari kata dalam bahasa Hokkian, "gongsi", yang berarti kerja sama. Hal ini mencerminkan tema utama pameran, yaitu kolaborasi dan interaksi yang telah membentuk budaya Indonesia selama berabad-abad. Pameran ini berlangsung selama tiga bulan di Museum Nasional, dengan tiket masuk seharga Rp25.000 untuk pameran khusus, selain tiket masuk museum reguler (Rp15.000 untuk anak usia 3-12 tahun, Rp25.000 untuk dewasa, dan Rp50.000 untuk WNA). Tiket dapat dibeli langsung di loket museum atau melalui aplikasi Traveloka.
Inisiatif dari Museum dan Cagar Budaya (IHA) ini merupakan bagian dari upaya untuk mengelola museum secara efektif dan mempromosikan kegiatan kebudayaan. Pameran "Kongsi" bertujuan untuk memperkuat wawasan masyarakat tentang warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam, serta menekankan pentingnya pemahaman dan apresiasi terhadap kontribusi berbagai kelompok etnis dalam membentuk identitas nasional.
Kesimpulan
Pameran "Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara" di Museum Nasional merupakan kesempatan berharga untuk mempelajari sejarah dan warisan budaya Tionghoa di Indonesia. Pameran ini tidak hanya menampilkan artefak dan informasi sejarah, tetapi juga mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana berbagai budaya telah berinteraksi dan membentuk identitas Indonesia yang unik dan kaya. Dengan tiga zona tematik yang komprehensif dan aksesibilitas tiket yang mudah, pameran ini layak dikunjungi oleh semua lapisan masyarakat.