Pemerintah Ajak Industri Kecantikan dan Kampus Kolaborasi Riset Produk
Pemerintah mendorong kolaborasi riset antara industri kecantikan dan kampus untuk meningkatkan kualitas produk, menciptakan inovasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Jakarta, 15 Februari 2024 - Dalam upaya meningkatkan kualitas produk kecantikan Tanah Air dan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah mengajak industri kecantikan untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam melakukan riset. Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemristek), Karlisa Priandana, dalam acara Wardah Colourverse di Jakarta.
Inisiatif ini muncul karena adanya kesenjangan antara hasil riset di kampus yang cenderung fokus pada publikasi, dan kebutuhan industri yang memerlukan riset terapan. "Kementerian Ristek ingin sekali bridging antara industri dengan kampus," ujar Karlisa, menekankan pentingnya riset yang relevan dengan kebutuhan industri.
Riset sebagai Investasi, Bukan Sekadar Pengeluaran
Kemristek menggalakkan dua pilar utama dalam riset: publikasi dan produk. Dengan dukungan dana riset, pemerintah berharap agar riset tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah, namun juga produk-produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Karlisa menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam memandang riset, bukan lagi sebagai sekadar pengeluaran dana, melainkan sebagai investasi yang berkelanjutan.
"Paradigma riset harus diubah," tegas Karlisa. "Riset berdasarkan industri akan lebih berkelanjutan dan bertumbuh dibandingkan dengan riset pada produk impor." Dengan berfokus pada riset yang terarah pada kebutuhan industri dalam negeri, diharapkan akan tercipta produk-produk yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia.
Kolaborasi untuk Inovasi dan Talenta Digital
Kolaborasi antara industri dan universitas tidak hanya akan menghasilkan produk yang lebih baik, tetapi juga akan membuka peluang bagi pengembangan talenta digital muda. Khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI), Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pencipta teknologi AI.
Industri kosmetik, misalnya, dapat memanfaatkan AI untuk menyesuaikan produk dengan karakteristik unik wanita Indonesia. "Industri kosmetik ini harus disesuaikan dengan keunikan wanita Indonesia," jelas Karlisa. "Kita harus tahu bagaimana produk-produk yang membuat orang Indonesia nyaman dan cocok dengan skin tone-nya."
Manfaat Kolaborasi Riset Industri dan Kampus
Manfaat dari kolaborasi riset antara industri dan kampus sangatlah luas. Industri akan mendapatkan riset terapan yang dapat meningkatkan kualitas produk dan daya saing. Kampus akan mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara nyata, sekaligus menghasilkan lulusan yang siap kerja. Pemerintah, di sisi lain, akan mendapatkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing bangsa.
Dengan demikian, kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Dukungan dana riset dari pemerintah diharapkan dapat mempercepat proses inovasi dan pengembangan produk-produk berkualitas tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional.
Langkah konkret yang diharapkan dari kolaborasi ini adalah industri membuka permasalahan yang dihadapi, kemudian bermitra dengan universitas untuk mencari solusinya. Dana riset yang disalurkan pemerintah akan mendukung pelaksanaan riset tersebut, dan hasilnya tidak hanya berupa publikasi, tetapi juga produk-produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan
Inisiatif pemerintah untuk mendorong kolaborasi riset antara industri kecantikan dan kampus merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas produk, mendorong inovasi, dan mempersiapkan talenta digital masa depan. Dengan perubahan paradigma dalam memandang riset sebagai investasi, diharapkan kolaborasi ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.