Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Lifestyle

Tahukah Anda? Dukungan Emosional Ibu Menyusui Kunci Sukses Produksi ASI, Bukan Hanya Fisik

Keberhasilan menyusui tak hanya fisik, melainkan juga psikologis. Dokter anak UI tegaskan pentingnya dukungan emosional ibu menyusui dari lingkungan terdekat demi produksi ASI optimal.

Sabtu, 02 Agu 2025 17:32:00
konten ai
Copied!
Tahukah Anda? Dukungan Emosional Ibu Menyusui Kunci Sukses Produksi ASI, Bukan Hanya Fisik
Keberhasilan menyusui tak hanya fisik, melainkan juga psikologis. Dokter anak UI tegaskan pentingnya dukungan emosional ibu menyusui dari lingkungan terdekat demi produksi ASI optimal. (©Planet Merdeka)
ADVERTISEMENT

Dokter spesialis anak dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, dari Universitas Indonesia, menegaskan bahwa keberhasilan menyusui tidak hanya bergantung pada kondisi fisik ibu semata. Faktor psikologis dan dukungan dari lingkungan terdekat juga memegang peranan krusial dalam proses ini. Pernyataan penting ini disampaikan dalam sebuah diskusi media yang diadakan di Jakarta Pusat baru-baru ini.

Menurut dr. Tiwi, sapaan akrabnya, terdapat dua hormon utama yang secara signifikan memengaruhi produksi Air Susu Ibu (ASI), yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin memang sudah ada sejak masa kehamilan, diproduksi oleh plasenta sejak usia kandungan 16 minggu. Namun, oksitosin atau yang sering disebut sebagai hormon cinta, sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis serta emosional ibu.

Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan rasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional agar hormon oksitosin dapat bekerja secara optimal. Kondisi psikologis yang tenang dan positif akan berdampak signifikan pada kelancaran serta kuantitas produksi ASI. Hal ini menjadi kunci utama dalam perjalanan menyusui yang sukses dan menyenangkan.

Peran Hormon dalam Produksi ASI dan Kondisi Psikologis Ibu

Produksi Air Susu Ibu (ASI) merupakan proses biologis yang diatur oleh interaksi kompleks dua hormon penting, yakni prolaktin dan oksitosin. Prolaktin bertanggung jawab atas pembentukan ASI di dalam kelenjar payudara, yang produksinya sudah dimulai sejak trimester kedua kehamilan. Namun, mekanisme pengeluaran ASI sangat bergantung pada hormon oksitosin.

Dokter Tiwi menjelaskan bahwa oksitosin sering dijuluki sebagai "hormon cinta" karena produksinya meningkat ketika ibu merasa bahagia, tenang, dicintai, dan tidak tertekan. Sebaliknya, stres, kecemasan, rasa takut, atau perasaan tidak didukung dapat menghambat pelepasan oksitosin. Kondisi emosional negatif ini secara langsung akan memengaruhi kelancaran aliran ASI dari payudara.

Dengan demikian, menciptakan lingkungan yang positif, penuh kasih sayang, dan mendukung secara emosional menjadi sangat esensial bagi ibu menyusui. Kondisi psikologis yang stabil dan tenteram memungkinkan hormon oksitosin bekerja secara optimal. Ini pada akhirnya akan memastikan pasokan ASI yang cukup dan berkualitas bagi pertumbuhan serta perkembangan bayi.

Pentingnya Dukungan Lingkungan Terdekat untuk Ibu Menyusui

Mengingat pengaruh besar kondisi psikologis terhadap produksi ASI, dukungan dari lingkungan terdekat menjadi sangat vital. Peran keluarga, terutama suami, tenaga kesehatan profesional, bahkan suasana di lingkungan rumah sakit, harus mampu menciptakan atmosfer yang mendukung dan kondusif. Ini akan membantu ibu merasa nyaman, tenang, dan tidak terbebani selama masa menyusui.

Dukungan ini sangat krusial terutama pada dua minggu pertama setelah persalinan. Pada periode adaptasi ini, bayi cenderung lebih sering terbangun dan menangis di malam hari. Kondisi ini sering kali disalahartikan oleh sebagian orang sebagai indikasi kurangnya ASI, padahal justru pada malam hari hormon prolaktin berada pada puncaknya.

Dokter Tiwi menekankan bahwa tangisan bayi di malam hari adalah bagian dari mekanisme alami yang sudah diatur oleh Tuhan. Ibu perlu dibantu dan didampingi agar tetap dekat dengan bayinya, serta emosinya tidak terganggu oleh kekhawatiran atau rasa lelah. Dukungan ini penting untuk mencegah ibu merasa sendirian atau terbebani secara berlebihan.

Gangguan emosional pada ibu menyusui kerap kali muncul akibat minimnya dukungan yang diterima dari sekitarnya. Ketika rumah sakit memberikan dukungan, perawat tidak cemberut saat membantu, dan bayi yang menangis dibantu oleh suami serta keluarga tanpa dihakimi, psikologis ibu akan jauh lebih tenang. Kondisi ini sangat mendukung keberhasilan seluruh proses menyusui hingga tuntas.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • asi
  • bayi
  • dokter anak
  • dukungan emosional ibu menyusui
  • hormon oksitosin
  • keluarga
  • kesehatan ibu
  • konten ai
  • menyusui
  • #planetantara
  • prolaktin
  • psikologis
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • beijing china

    Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara

    20 Agu 2025
  • ekonomi kukar

    Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!

    20 Agu 2025
  • generasi berkarakter

    UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi

    20 Agu 2025
  • ambon maju

    Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar

    20 Agu 2025
  • bupati maluku tengah

    Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan

    20 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Kurang dari 24 Jam, Polisi Ringkus Terduga Pelaku Premanisme di Tambora Jakarta Barat

    cctv 16 Agu 2025
  • Viral Mengamen hingga Tengah Malam, Dinsos DKI Lakukan Penertiban Pengamen Anak Secara Persuasif

    Dinsos DKI 12 Agu 2025
  • Bikin Heboh! Wakil Menteri Ketenagakerjaan Tampil dengan Kaus One Piece Dukung Buruh Mogok, Simbol Perlawanan Ketidakadilan?

    Bendera Bajak Laut 8 Agu 2025
  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.