Tips Jaga Kesehatan Mental Selama Ramadhan dari Psikolog UI
Psikolog UI, Nurul Adiningtyas, bagikan tips menjaga kesehatan mental selama Ramadhan, meliputi pola makan sehat, cukup minum air, tidur cukup, dan menjaga hubungan sosial.

Jakarta, 12 Maret 2024 (ANTARA) - Menjaga kesehatan mental selama bulan Ramadhan sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Hal ini disampaikan oleh Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI), Nurul Adiningtyas, MPsi, dalam sebuah webinar. Nurul memberikan sejumlah tips praktis untuk membantu umat muslim menyeimbangkan ibadah puasa dengan kesehatan mental mereka.
Nurul menekankan bahwa bulan Ramadhan, meskipun penuh berkah, juga dapat menjadi periode yang penuh tantangan bagi kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan strategi yang tepat agar ibadah puasa dapat dijalani dengan tenang dan nyaman, tanpa mengorbankan kesehatan mental.
Webinar tersebut membahas berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan, mulai dari pola makan hingga pengelolaan stres dan pentingnya dukungan sosial. Berikut beberapa poin penting yang dibahas dalam webinar tersebut.
Pola Makan Sehat dan Cukup Hidrasi
Nurul Adiningtyas menyoroti pentingnya menjaga kesehatan fisik melalui asupan makanan bergizi seimbang. Ia menjelaskan bahwa makanan yang sehat dapat secara signifikan memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental. "Makanan bergizi yang tepat dapat membantu menjaga emosi dan meningkatkan kesehatan mental," ujarnya.
Selain makanan bergizi, mengonsumsi makanan kesukaan juga dianjurkan untuk menciptakan suasana hati yang positif. Hal ini penting terutama selama berpuasa, di mana perubahan pola makan dapat memengaruhi mood seseorang.
Selain makanan, Nurul juga menekankan pentingnya minum air yang cukup. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan kinerja otak dan meningkatkan gejala depresi serta kecemasan. "Minum air yang cukup itu bisa menciptakan rasa rileks dan menjaga kerja otak. Kita memang butuh air yang cukup supaya tubuh kita selama berpuasa, tidak dehidrasi," jelasnya.
Tidur yang Cukup dan Manajemen Waktu
Tidur yang cukup merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan mental. Nurul menyarankan untuk mengatur waktu tidur dengan bijak, karena perubahan jadwal selama Ramadhan dapat mengganggu pola tidur. Mendapatkan istirahat yang cukup akan membantu menjaga keseimbangan emosional dan mengurangi risiko stres.
Menyesuaikan jadwal tidur dengan kebutuhan tubuh sangat penting. Hindari begadang berlebihan dan usahakan untuk tidur cukup agar tubuh dan pikiran tetap segar selama menjalankan ibadah puasa.
Pentingnya Interaksi Sosial
Menjaga hubungan sosial yang baik dengan keluarga, teman, atau komunitas juga sangat penting untuk kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional dan membantu meringankan beban stres.
Nurul menyarankan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti berbuka puasa bersama, mengikuti kajian, atau kegiatan lainnya. "Meningkatkan interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional yang positif," katanya. Dukungan dari orang terdekat sangat penting bagi mereka yang merasa tertekan selama bulan Ramadhan.
Menetapkan Tujuan yang Realistis
Nurul juga mengingatkan pentingnya menetapkan tujuan yang realistis selama Ramadhan. Ia mengimbau agar masyarakat tidak membandingkan diri dengan orang lain, dan fokus pada pencapaian pribadi sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.
Di era media sosial, membandingkan diri dengan orang lain dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. "Era media sosial seperti sekarang, kasus masalah kesehatan mental itu meningkat. Karena kita membandingkan, melihat unggahan orang lain, kemudian kita membandingkan. Pastikan tujuan realistis dan sesuai dengan diri kita, jangan membandingkan diri kita dengan orang lain," pesan Nurul.
Kesimpulannya, menjaga kesehatan mental selama Ramadhan membutuhkan perhatian dan perencanaan yang matang. Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan umat muslim dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih tenang, nyaman, dan mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.