Batangeh, Rahasia Spa ala Minangkabau yang Bikin Kondisi Selalu Prima
Penulis : Erri Subakti
18 September 2021 14:44
Kearifan lokal dalam budaya nusantara ini sangat kaya dengan beragam perawatan kebugaran agar manusia hidup sehat secara seimbang lahir dan bathin. Tiap daerah memiliki kekhasannya sendiri-sendiri dalam menerapkan wellness bagi masyarakat lokal.
Salag satunya adalah di daerah Minangkabau, ada yang disebut Batangeh.
Batangeh adalah prosesi mandi uap atau “Spa ala Minangkabau” yang menggunakan bagian tumbuhan yang mengandung minyak atsiri seperti: bunga, daun, buah kulit batang, batang dan akar.
Rahasia Spa Etnik dari Minagkabau ini dikemukakan oleh Amri Bakhtiar dari
Universitas Baiturrahmah, dalam Webinar diperhelatan IWTIF (Indonesia Wellness Tourism International Festival) yang digelar secara online sejak 1 hingga 30 September 2021.
Amri Bakhtiar mengungkapkan manfaat dari Batangeh ini, yaitu:
- Bagi ibu yang baru melahirkan, diharapkan kondisi si ibu kembali seperti sediakala;
- Bagi pengantin dapat menjaga kondisinya tetap “prima” selama menjalani prosesi pernikahan
- Bagi pasien yang baru sembuh kembali pulih kesehatannya seperti semula, dan bagi orang yang baru sembuh dari penyakit menahun, agar kondisi tubuhnya kembali bugar.
Berikut ini berbagai hal yang harus dipersiapkan untuk prosesi Batangeh.
Berikut ini berbagai hal yang harus dipersiapkan untuk prosesi Batangeh.
Etnis Minangkabau mempunyai tradisi “Ethnowellness” dengan berbagai keragaman ramuan dan prosesi yang bermanfaat bagi kebugaran dan kesehatan.
Persiapan Batangeh
Tak hanya Batangeh, masih ada lagi beberapa ethnowellness dari ranah Minang yang juga sangat bermanfaat dan berkhasiat bagi masyarakat, seperti:
- Balimau, adalah tradisi membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadhan. Balimau biasanya menggunakan jeruk nipis (limau kapeh) yang dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian
- Bainai, adalah prosesi “mencat” kuku menggunakan tumbuhan inai (Lawsonia enermis) bagi calon anak daro. Bainai zaman modern sudah menggunakan “Henna” dengan berbagai macam motif
- Bakasai, adalah menggunakan bedak/pupur dengan bahan yang terdiri dari: tepung beras, tepung bengkoang, daun nangka
- Bunga rampai, adalah campuran bunga-bungaan seperti bunga mawar, kenanga, cempaka, melati, culan dan daun pandan. Bunga rampai secara tradisional ditabur di atas sprei agar tidur lelap
- Bauruik, adalah pijat tradisional menggunakan minyak kelapa yang dicampur dengan berbagai macam rempah. Bauruik dilakukan untuk pengobatan dan kebugaran
- Sarobat, adalah minuman kesehatan yang menghangatkan badan dan menghilangkan masuk angin. Bahan sarobat: saka (gula tebu) dan rempah (jahe, cengkeh, kulit manis dan pala)
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : erri-subakti
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.