Ekonomi Sirkular Solusi Pelestarian Bumi
Penulis : Rahmad
2 Juni 2022 21:09
Berfokus pada pengurangan sampah
Planet Merdeka - Pemerhati lingkungan Dr Alexander Sonny Keraf mengatakan, ekonomi sirkular menjadi kunci melestarikan Bumi.
Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada pengurangan sampah (reduce), penggunaan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle) yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.
"Saat ini dunia usaha menyadari pentingnya tanggung jawab yang berkelanjutan bagi keberlangsungan komunitas dan lingkungan. Sementara konsumen secara global juga mulai sadar dan khawatir dengan krisis bumi dan krisis iklim, yang membuat mereka semakin menuntut produk dan model bisnis yang ramah lingkungan," kata Sonny, Senin (30/05/2022) .
Ia menyebut model ekonomi sirkular sesungguhnya belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia, tapi ia yakin mau tidak mau Indonesia akan mengimplementasikan ekonomi hijau dan ekonomi sirkular.
Sonny mencontohkan praktik ekonomi sirkular adalah penerapan extended producer responsibility, atau tanggung jawab produsen yang lebih luas, khususnya menyangkut sampah atau limbah.
"Selama ini telah terjadi salah kaprah karena menganggap sampah merupakan tanggung jawab konsumen. Sehingga masyarakat konsumen lah yang didesak untuk memilah, mengumpulkan, dan membuang sampah di tempatnya."
"Kita lupa bahwa sampah itu sumbernya dari produsen juga, khususnya sampah industri atau sampah kebutuhan konsumsi, seperti botol dan kotak minuman kemasan," ujar Sonny.
Mengelola sampah.
Maka dalam ekonomi sirkular, ada kewajiban produsen untuk mengelola sampahnya sejak awal, yaitu saat mendesain atau merancang barang yang akan diproduksi."Kalau dia sudah merancangnya sejak awal, maka ia akan memilih bahan baku kemasan yang tidak akan menimbulkan sampah. Atau mereka akan bertanggung jawab untuk mengumpulkan kembali sampah plastik atau kardus yang menjadi sisa-sisa dari produksinya," jelas Sonny.
Langkah tersebut menurutnya juga membutuhkan kolaborasi berbagai pihak termasuk stake holder dan masyarakat khususnya konsumen, agar memiliki kesadaran untuk ikut berpartisipasi dengan cara memilah sampah sesuai dengan pengelompokannya, sehingga membantu memudahkan proses daur ulang.
Saat ini ia menilai bahwa telah tumbuh kesadaran pada pelaku industri di Tanah Air untuk tidak semata memikirkan profit, tapi juga planet, salah satunya adalah inisiatif yang dilakukan oleh Danone Indonesia.
Perusahaan ini menurut Sonny memiliki nilai kepedulian mengumpulkan kemasan plastik paska konsumsi untuk kemudian diolah kembali dijadikan bahan baku kemasan mereka, atau untuk produk berbeda yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kemasan produk berbahan plastik itu bisa diproduksi ulang untuk kebutuhan yang lain, atau dikirim ke produsen pemilik merek untuk dipakai kembali sebagai bahan baku sehingga mengurangi pengerukan sumber daya alam," kata dia.
Danone meluncurkan inisiatif "bijak berplastik" tahun 2018 demi mengumpulkan lebih banyak sampah kemasan plastik daripada yang digunakan pada 2025, mengedukasi 100 juta konsumen dan 5 juta anak sekolah, serta mengembangkan kemasan yang 100 persen dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dapat dijadikan kompos dan memiliki kandungan daur ulang hingga 50 persen pada kemasannya di 2025. [*Rmd]
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.