1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEHAT

Hampir Mirip, Inilah Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

Penulis : Moana

15 Mei 2019 09:53

Heboh penyakit cacar monyet atau monkeypox

Beberapa hari terakhir masyarakat dikejutkan dengan adanya penyakit monkeypox atau cacar monyet. Penyakit tersebut telah terkonfirmasi menyebar di Singapura pada 8 Mei 2019 lalu.

Penyakit monkeypox ini sendiri diketahui pertama kali setelah pihak Pemerintah Singapura menemukan seorang warga yang positif mengidap penyakit tersebut.


2 dari 8 halaman

Tandanya sama dengan cacar air

Sekilas cacar monyet ini memiliki tanda yang mirip dan sama dengan cacar air. Sama-sama ada benjolan-benjolan berair yang menyebar di seluruh tubuh.

Namun, hanya saja, cacar monyet ini bisa dibilang lebih ekstrim dari cacar air. Pasalnya cacar ini bukan hanya memunculkan benjolan-benjolan melainkan kulitnya mengelupas dan berisi cairan nanah.
3 dari 8 halaman

Gejala cacar air

Dilansir dari World Health Organization (WHO) diketahui bahwa cacar air sendiri disebabkan oleh infeksi primer dengan virus varicella-zoster (VZV). Cacar air ini juga sangat mudah ditularkan melalui pernafasan atau kontak langsung dengan penderita.

Gejala-gejala pertama yang muncul setelah masa inkubasi 10-21 hari seperti demam, malaise (kondisi umum yang lemas, tidak nyaman, kurang fit atau merasa sedang sakit) hingga ruam gatal.

4 dari 8 halaman

Cacar air dapat dicegah dengan imunisasi dan vaksin

Cacar air sendiri pada umumnya akan sembuh secara bertahap dan akan menghilang selama 7-10 hari. Selama proses penyembuhan yang nantinya ruam akan berubah menjadi ruam ini masih bisa menularkan virus.

Cacar air ini dapat dicegah dengan imunisasi dan berbagai vaksin lainnya yang berfungsi sebagai antigen tunggal. Selain itu, cacar air juga bisa dicegah dengan kombinasi vaksin campak, gondok serta rubela.

5 dari 8 halaman

Ada dua periode cacar monyet

Sementara itu, untuk virus cacar monyet sendiri merupakan sebuah virus langka dan kebanyakan penderitanya berasal dari wilayah Afrika. Untuk masa inkubasi virus ini sendiri dari terjangkitnya atau terinfeksi hingga munculnya gejalanya sekitar 5 hingga 21 hari.

Ada dua periode invasi yang akan dialami oleh penderitanya yaitu pada lima hari pertama penyakit ini akan ditandai demgan demam, sakit kepala hebat, dan pembekuan kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot, hingga kekurangan energi.

Kemudian pada periode kedua adalah periode erupsi kulit. Pada periode ini, tiga hari pertama akan munculnya ruam pada wajah hingga ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan ataupun kaki.
6 dari 8 halaman

Harus dilakukan tes laboratorium

Bentuk ruamnya sendiri ada yang berisi cairan kecil, melepuh yang diikut kerak. Ruam ini sendiri akan dialami penderitanya sekitar 10 hari dengan jumlah yang cukup banyak. Selain itu, cacar monyet adalah sebuah penyakit yang bisah sembuh dengan sendirinya. Untuk gejalanya sendiri berlangsung sekitar 14 hingga 21 hari.

Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak. Pasalnya penyakit ini lebih rentan menyerang kelompok usia yang lebih muda. Cacar monyet ini sendiri hanya bisa didiagnosis secara pasti melalui hasil dari laboratorium dengan berbagai tes mulai dari darah ataupun serum.

7 dari 8 halaman

Cacar monyet bisa sebabkan komplikasi

Virus cacar monyet ini ternyata dapat ditimbulkan karena melakukan kontak dengan hewan-hewan yang sudah terinfeksi virus tersebut seperti tikus. Dan virus ini kebanyakan ditularkan oleh hewan kepada manusia.

Cacar monyet ini bisa juga ditularkan dari satu manusia ke manusia lain melalui kontak khusus. Hal itu akan terjadi ketika pernapasannya sedang terinfeksi, lesi kulit atau benda yang terkontaminasi oleh cairan penderita cacar monyet tersebut.

Selain gejalanya yang cukup ekstrim, cacar monyet ini ternyata juga dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya seperti pneumonia, radang otak hingga infeksi mata.
8 dari 8 halaman

Belum ada cara pencegahan yang spesifik

Untuk cacar monyet hingga saat ini masih belum ada cara pencegahan yang spesifik. Pencegahan ini hanya fokus pada menghindari faktor resiko yang akan muncul. Faktor-faktor resiko itu diantaranya berkunjung ke negara-negara endemis penyakit, menghindari kontak langsung dengan hewan primata atau pengerat di wilayah tertentu dan perilaku sejenisnya.

Di sisi lain, cacar monyet ini hanya bisa dicegah dengan pemberian vaksin cacar sembari menghindari faktor-faktor risiko yang ada. Namun, sejak cacar sudah berhasil diobati pada 1980 lalu, vaksin cacar ini sendiri sudah tidak dipasarkan secara luas.


  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya