Jarang Terjadi, Seorang Wanita Alami Hal ini Usai KB Spiralnya Menembus Dinding Rahim
Penulis : Moana
1 April 2019 11:00
Seorang wanita alami kejadian yang jarang terjadi usai pasang KB Spiral
Planet Merdeka - Beberapa orang memilih menggunakan alat-alat kontrasepsi seperti spiral dan IUD serta beberapa lainnya untuk mencegah kehamilan. Terlebih untuk mereka yang berumah tangga dan ingin membatasi jumlah anaknya.
Demikian pula yang dilakukan oleh wanita ini. Ia sempat memasang KB Spiral. Namun, setelah kurang lebih 6 tahun lamanya, wanita ini mengalami sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi. Dan ternyata itu bisa berakibat sangat fatal.
Dirasakan selama 6 tahun
Hal itu dialami oleh seorang wanita asal Changchun, China. Wanita tersebut memeriksakan kondisinya ke rumah sakit setelah ia merasa ada yang salah pada bagian kandung kemih.Masalah ini ternyata sudah ia rasakan selama kurang lebih 6 tahun lamanya. Wanita tersebut merasa frekuensi buang air kecil dan terdapat darah di urine-nya, ia juga merasa nyeri di bagian pinggang.
Sudah lakukan pengobatan
Wanita berusia 26 tahun yang tak ingin disebutkan identitasnya itu mengaku bahwa dirinya juga sudah melakukan pengobatan.Namun, sayangnya pengobatan tersebut tak membuahkan hasil. Dan wanita itu mengaku memasang alat KB Spiral atau IUD pada 6 tahun yang lalu.
Lahirkan seorang anak
Sayangnya, alat kontrasepsi berbentuk T itu ternyata tak berhasil karena ia tetap 'kebobolan' karena posisi KB Spiral tersebut bergeser.Hingga akhirnya, wanita tersebut melahirkan seorang anak melalui operasi caesar.
Alat IUD tertanam di dinding rahim
Dan ternyata ketika operasi sedang berjalan, sang dokter saat itu tak melihat adanya alat IUD. Dan pihak medis berpikir alat tersebut telah 'tertanam' di dinding rahimnya.Setelah melahirkan, wanita ini kembali memasang IUD dengan harapan dirinya tak akan hamil kembali.
IUD pindah ke kandung kemih
Setelah wanita ini mengaku merasakan sakit di kandung kemihnya, dokter dari The First Hospital of Jilin University di Changchun, China, melakukan X-ray kepadanya.Dan dari hasil rontgen ini, dokter malah dibuat terkejut. Pasalnya dokter menemukan IUD pertama yang dulu ia pasang pada uterus pasiennya itu hilang dan sudah berpindah ke kandung kemihnya.
Jarang terjadi
KB Spiral yang terpasang pada wanita ini telah berpindah tempat ke kandung kemih dan menyebabkan kasus langka pada rahimnya. Sehingga itu menimbulkan gejala kronis yang jarang terjadi sebelumnya."Sejauh yang kami tahu, pergeseran posisi IUD ke kandung kemih menyebabkan gejala kencing kronis, hal ini jarang terjadi," tutur sang dokter.
Terjadi di 1 dari 1.000 wanita
Pada kasus langka tersebut, IUD dapat menyebabkan masalah, termasuk 'perforasi' rahim, yang berarti KB Spiral terdorong melalui dinding rahim. Dan hal ini hanya terjadi pada 1 dari 1.000 wanita yang memasang IUD."Begitu IUD melubangi rahim, ia dapat bergerak bebas ke banyak tempat," ujar seorang peneliti.
Bergerak ke rongga perut
IUD itu akan bergerak ke rongga perut atau rongga panggul yang merupakan tempat kandung kemih.Hal itu dikemukakan oleh seorang peneliti dalam jurnal Medicine edisi Oktober tahun lalu. Salah satu dampak dari pemasangan IUD adalah perforasi rahim, yang berarti KB Spiral menebus dinding rahim.
Beresiko fatal
Berdasarkan NCBI, perforasi uterus oleh IUD merupakan komplikasi serius dan ini mungkin terjadi selama pemasangan dan pemakaian. Perforasi rahim ini memang jarang terjadi, tapi sekali terjadi akan menimbulkan resiko yang sangat fatal.Gejala dari terjadinya dari perforasi rahim ini diantaranya adalah rasa sakit di sekitar panggul dan terjadi pendarahan. Risiko kesehatan dari perforasi rahim ini juga bisa terjadi kerusakan parah pada visera (yaitu usus, ginjal) dan peritonitis (peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut).
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.