Pelayanan Kesehatan Indonesia Butuh Program Artificial Intelligence untuk Atasi Masalah Tenaga
Penulis : OctaWilly
16 April 2022 15:00
Program ini terbukti mampu berkontribusi bantu rumah sakit dalam pelayanan.
Planet Merdeka - Pandemi Covid memaksa banyak orang untuk mengubah pola interaksi dan pola aktivitas. Salah satunya, adalah digitalisasi dalam bidang kesehatan.
Tim dari Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan, dr Agus Mutamakin, M.Sc, mengatakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bisa menjadi salah satu cara mengatasi permasalahan sistem pelayanan kesehatan.
Menurutnya, program AI dapat berkontribusi untuk pandemi dimana mampu membantu rumah sakit lebih fokus terhadap sumber daya dalam pengobatan pasien dalam situasi pandemi.
"Kita ingin kualitas pelayan bisa kita penuhi, jadi pelayanan kesehatannya tinggi baik untuk individu maupun masyarakat. Dan tentu dari sisi biayanya akan bisa ditekan," ujar Agus dalam webinar yang digelar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Selasa (13/04/2022).
Inovasi AI sudah diterapkan dalam penyediaan dukungan medis di Eropa serta sebagian besar wilayah di dunia.
Beberapa masalah kesehatan.
Pemanfaatan teknologi ini meningkatkan keberhasilan dari berbagai metode pengobatan dalam 10 tahun terakhir dan angka harapan hidup.Ada beberapa masalah kesehatan yang perlu diatasi seperti kekurangan jumlah dokter, perawat dan tenaga medis terlatih lainnya.
Semakin kompleks masalah medis dan tenaga medis spesialistik yang seringkali tidak dapat dihadirkan di rumah sakit wilayah tertentu dapat menjadi masalah yang penting.
Senada dengan hal ini, Ketua Seminar Online Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr Arti Indira. M.Gizi, SP.GK, FINEM menuturkan, AI menjadi satu solusi untuk mengurangi peningkatan beban kerja dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk menghasilkan layanan kesehatan yang efisien, efektif, dan berkualitas.
Kemampuan adaptasi dan agility pada rumah sakit adalah sebuah prasyarat untuk mengoptimalkan program ini.
AI harus tertuju pada analisis, diagnosis, dan tatalaksana tanpa kontak langsung, menurunkan angka kontak tenaga kesehatan dengan pasien, dan mengurangi kunjungan rumah sakit secara langsung sehingga menurunkan potensi penyebaran dari Covid-19 dan atau
virus pandemi lain.
"Kami mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan bangga
mempersembahkan Seminar Online bertajuk Artificial Intelligence (AI) sebagai Pendukung Kesehatan," ujar dokter sekaligus istri musisi Jazz Tompi ini. [*octa]
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : octawilly
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.