Syakir Daulay Salah Satu Gen-Sy yang Terapkan Hidup Sehat dan Seimbang
Penulis : OctaWilly
11 April 2021 10:33
Syakir seorang penyanyi lagu religi.
Planet Merdeka - Aktor Syakir Daulay dikenal sebagai aktor muda Indonesia yang memulai perjalanan kariernya di dunia entertainment Tanah Air sejak 2016.
Membintangi beberapa judul sinetron islami Syakir juga seorang penyanyi lagu religi serta saat ini aktif sebagai Youtuber.
Saat diwawancara podcast #HarMONEYLife oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Jumat (09/04/2021), Syakir mengaku bahwa dirinya merupakan Gen-Sy.
Banyak orang yang belum mengetahui apa itu Gen-Sy?, Gen-Sy (Gen-Si) pertama kali dicetuskan oleh Ivan Ally, SVP of Corporate Secretary and Marketing Communication Group PT Bank Syariah Indonesia.
Berbeda dengan generasi lainnya yang dikelompokkan berdasarkan klasifikasi usia, Gen-Sy merupakan generasi yang melihat pentingnya keseimbangan hidup, khususnya antara duniawi dan rohani.
Masa muda tidak lepas dengan yang namanya menjalani passion atau hobi, mencari jati diri, dan bereksplorasi. Gen-Sy juga bisa menjalankan itu semua, tapi tercermin dari sudut pandang dan kebiasaannya yang sudah lebih matang dan paham tentang keseimbangan. Hal itu tercermin dari pengaturan keuangan mereka, contohnya, tetap bisa hangout di coffee shop terbaru. Di sisi lain, mereka uga tidak lupa punya perencanaan untuk membeli rumah.
Kemunculan Gen-Sy
Sama halnya dengan Syakir yang mengaku lebih memilih gaya hidup sederhana di masa mudanya agar tidak mengalami kesulitan finansial di masa tua. "Memenuhi kebutuhan lebih baik daripada memenuhi keinginan untuk dipamerkan," ucap Syakir.
Presiden Ijo Tomat (Ikatan Jomblo Terhormat) tersebut mulai terbiasa mengatur keuangan sendiri sejak 2009, ketika harus merantau ke Jakarta pafa usianya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Menurut Syakir, lika-liku permasalahan keuangan anak muda dimulai ketika sudah semakin beranjak dewasa.
Hal itu ketika seseorang telah memiliki pemasukan sendiri dan godaan duniawi gaya hidup yang beragam. Meski begitu, Syakir tetap konsisten dengan prinsipnya untuk rajin menabung sejak muda dan hidup sederhana sebagai bentuk meneladani Allah SWT.
Hal ini dibenarkan oleh Yuswohady, yang menyebutkan, Gen-Sy muncul salah satunya berasal dari generasi milenial Muslim yang merupakan experience-seeker. Mereka kerap mencari pengalaman seru dan menyenangkan, dan tidak ingin melewatkan momen penting dalam hidupnya. Meski begitu, kegiatan terwebut tetap sejalan dengan kaidah agama maupun nilai-nilai kebaikan yang mereka pegang.
“Inspirasi ini datang dari generasi millennial yang sekarang sudah menginjak usia dewasa - sudah banyak yang memiliki keluarga sendiri - mulai mengalami pergeseran preferensi. Dari yang sebelumnya YOLO, FOMO, tapi kini sudah mulai bergeser mencari ‘keseimbangan’ dalam hidup,” jelas Yuswohady pada salah satu yang diwawancarainya.
"Sekarang, buat mereka seru saja tidak cukup. Harus juga diimbangi dengan sisi kebaikan atas semua hal yang mereka lakukan."
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : octawilly
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.