Yuk Cicipi Protemil, Makanan Plant-Based yang Sedang Tren
Penulis : Donny Panji
24 Desember 2021 21:41
Merdeka – Di tengah situasi pandemic covid-19, tren konsumsi makanan masyarakat pun berubah. Kini masyarakat lebih memilih makanan yang higienis dan memerhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Plant Based food menjadi salah satu alternatif customer yang banyak diburu masyarakat saat ini.
Plant based food merupakan jenis makanan yang terbuat dari bahan-bahan nabati sebagai penganti protein dari hewani. Tren makanan jenis ini juga mulai digemari oleh masyarakat khususnya anak muda.
Selain karena alasan kesehatan tubuh dan imunitas agar tetap terjaga, banyak juga anak muda yang menerapkan pola makan plant based untuk alasan memperbaiki lingkungan. Pasalnya untuk mencukupi kebutuhan daging bagi banyak orang dibutuhkan lahan, air bersih dan emisi karbon yang sangat banyak.
Meski booming plant based di Indonesia terjadi sejak awal pandemi covid 19, namun sebenarnya pola makanan ini bukanlah sesuatu yang baru di dunia. “Di Indonesia sendiri tren ini mulai meningkat terlihat dari diperkenalkannya menu berbasis daging nabati pada beberapa restoran cepat saji terkenal di Indonesia,” Budi Moeliana Direktur dari PT Aneka Sarivita (ASV), produsen Protemil.
Plant based di Indonesia popular diperkenalkan oleh Protemil sejak 2019, produksi PT Aneka Sarivita (ASV). Wujudnya adalah lauk siap makan berupa daging nabati yang terbuat dari tepung kedelai dan rempah rempah pilihan. Rasanya pun enak, tak kalah dengan daging hewani. Protemil memiliki tekstur dan rasa yang mirip daging dan tidak mengandung kolestrol.
Dikemas dengan teknologi canggih dan melalui proses sterilisasi dengan suhu tinggi sehingga bebas dari mikroorganisme dan dapat disimpan dalam suhu ruang selama 12 bulan walaupun tanpa bahan pengawet.
“Seiring dengan berjalannya waktu pola makan plant based juga semakin bervariasi dengan bermunculannya tren gaya hidup sehat seperti diet flexitarian atau diet semi vegetarian,” kata Budi.
Protemi sangat praktis, karena dapat langsung dikonsumsi tanpa harus di olah terlebih dahulu. Dapat disajikan bersama nasi hangat, mie, salad, maupun dijadikan cemilan.
Sesuai dengan lidah Indonesia, maka varian rasa opor dan gulai diluncurkan pertama kali, dengan kandungan protein untuk memenuhi kebutuhan tubuh, penampilan dan tekstur yang mendekati kualitas daging hewani. Rasa opor mengandung Mengandung 70 kkal dalam 1 takaran saji (30 g), protein 6 g, karbohidrat 3 g, lemak total 4 g dan kolesterol 0 g. Sedangkan rasa gulai Mengandung 70 kkal dalam 1 takaran saji (30 g), protein 6 g, karbohidrat 6 g, lemak total 3 g dan kolesterol 0 g.
Terbaru ada rasa balado, yang cocok bagi pecinta pedas. Mengandung 59 kkal dalam 1 takaran saji (25 g), protein 7 g, karbohidrat 3 g, lemak total 1,5 g dan kolesterol 0 g.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : donny-panji
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.