Kartu Petir Milo: Jeda Laga demi Keselamatan di Lapangan
Nestle Milo luncurkan Kartu Petir untuk menghentikan sementara pertandingan sepak bola saat hujan disertai petir guna melindungi pemain muda di Milo National Championship 2025.

Jakarta, 16 Februari 2025 - Demi keselamatan para pemain muda, Nestle Milo meluncurkan inovasi terbaru: Kartu Petir. Kartu ini digunakan wasit untuk menghentikan sementara pertandingan sepak bola di kompetisi Milo National Championship 2025 U10 dan U12, khususnya saat terjadi hujan disertai petir.
Prioritas Keselamatan Pemain Muda
Executive Officer Nestle Indonesia, Alaa Shaaban, menjelaskan alasan di balik penggunaan Kartu Petir ini. "Latar belakangnya adalah keselamatan," kata Alaa di Jakarta, Minggu. "Di Indonesia, hujan disertai petir sering terjadi, dan ini berisiko bagi olahraga luar ruangan. Kami ingin memprioritaskan keselamatan anak-anak peserta kompetisi," tambahnya. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Nestle Milo terhadap keamanan dan kesejahteraan para atlet muda.
Mekanisme Kartu Petir
Kartu Petir berfungsi sebagai sinyal bagi wasit untuk menghentikan pertandingan sementara jika terjadi petir di sekitar lapangan. Wasit akan mengangkat kartu ini jika fenomena alam tersebut terdeteksi beberapa kali, dan para pemain wajib segera meninggalkan lapangan untuk berlindung. Langkah ini merupakan tindakan pencegahan proaktif untuk menghindari potensi bahaya yang mengancam keselamatan para pemain.
Dukungan dari Tokoh Sepak Bola
Mantan pemain Timnas Indonesia dan Persib Bandung, Cristian Gonzales, atau yang dikenal sebagai El Loco, menyambut baik kebijakan ini. Gonzales, yang pernah mengalami pertandingan di tengah hujan dan petir tanpa jeda, mengungkapkan kekhawatirannya. "Saya bukannya takut, takut hanya sama Allah. Yang saya pikirkan, sepatu saya ada besinya, kalau petir menyambar mati saya," ujarnya. Pernyataan Gonzales ini menggarisbawahi pentingnya inisiatif Kartu Petir untuk melindungi pemain dari risiko yang sebenarnya.
Penerapan di Kompetisi dan Harapan untuk Liga Indonesia
Kartu Petir telah beberapa kali digunakan selama Milo National Championship 2025. Alaa Shaaban juga menyebutkan bahwa beberapa asosiasi sepak bola di negara lain, seperti Australia, telah menerapkan kebijakan serupa. Gonzales berharap aturan ini dapat diadopsi juga di Liga Indonesia, demi meningkatkan standar keselamatan dalam pertandingan sepak bola di Tanah Air. Implementasi Kartu Petir di Milo National Championship 2025 menjadi contoh nyata komitmen terhadap keselamatan dan bisa menjadi inspirasi bagi kompetisi sepak bola lainnya.
Milo National Championship 2025: Lebih dari 10.000 Peserta
PT Nestle Indonesia kembali menyelenggarakan Milo National Championship 2025 untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir. Kompetisi ini diikuti lebih dari 10.000 anak dari 19 kota di Indonesia, terbagi dalam dua kategori usia: 10 tahun dan 12 tahun. Keberhasilan penyelenggaraan kompetisi ini semakin menegaskan komitmen Nestle Milo dalam mendukung perkembangan sepak bola usia muda di Indonesia. Dengan adanya Kartu Petir, keselamatan para peserta menjadi prioritas utama dalam setiap pertandingan.
Kesimpulan
Penggunaan Kartu Petir dalam Milo National Championship 2025 merupakan langkah inovatif dan patut diapresiasi. Inisiatif ini menunjukkan kepedulian Nestle Milo terhadap keselamatan para pemain muda. Semoga langkah ini dapat menginspirasi penyelenggara kompetisi sepak bola lainnya untuk memprioritaskan keselamatan para atlet, dan semoga Kartu Petir dapat diadopsi secara luas di berbagai kompetisi sepak bola di Indonesia.