MilkLife Soccer Challenge 2025-2026 Perluas Jangkauan ke 10 Kota, Jaring Talenta Sepak Bola Wanita Muda Indonesia
Kompetisi MilkLife Soccer Challenge 2025-2026 kini merambah 10 kota di Jawa, siap menjaring lebih banyak bibit unggul sepak bola wanita. Bagaimana dampaknya bagi masa depan olahraga ini?

Kompetisi sepak bola wanita MilkLife Soccer Challenge (MLSC) kembali digelar untuk musim 2025-2026. Ajang ini memperluas cakupannya dari delapan menjadi sepuluh kota di Pulau Jawa. Tujuannya adalah menjaring lebih banyak pesepak bola wanita berbakat usia dini.
Perluasan ini mencakup kota-kota besar seperti Kudus, Semarang, Surabaya, hingga Jakarta. Setiap kota akan menyelenggarakan dua seri turnamen untuk kelompok usia (KU) 10 dan KU 12. Ini juga didukung berbagai kegiatan pengembangan bakat lainnya.
Kota Kudus menjadi lokasi pembuka MLSC 2025-2026, dengan Seri 1 berlangsung pada 29 Juli hingga 3 Agustus di Supersoccer Arena Lapangan Rendeng. Sebanyak 1.370 siswi dari 92 SD dan MI berpartisipasi dalam kompetisi ini. Mereka tergabung dalam 64 tim KU 10 dan 64 tim KU 12.
Ekspansi Jangkauan dan Inovasi Kompetisi
Kesepuluh kota penyelenggara MLSC 2025-2026 meliputi Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, dan Jakarta. Pemilihan Kudus sebagai kota pembuka didasari statusnya sebagai kota asal Bakti Olahraga Djarum Foundation, penggagas turnamen ini bersama MilkLife. Ekspansi ke luar Pulau Jawa masih dalam tahap evaluasi, belajar dari ajang nasional seperti Piala Pertiwi.
Selain turnamen utama 7 vs 7, MLSC 2025-2026 juga memperkenalkan Festival SenengSoccer untuk KU 8. Festival ini menyasar usia dini (6–8 tahun) guna menumbuhkan kecintaan terhadap sepak bola sejak awal. Sebanyak 228 peserta dari 33 sekolah turut serta dalam festival ini. Ada pula Skill Challenge yang menguji kemampuan individu melalui lima kategori ketangkasan, yaitu 1 on 1, penalty shoot, dribbling, passing control, dan shoot on target.
Perhelatan tahun ini juga menghadirkan perubahan teknis yang signifikan. Dimensi lapangan KU 12 diperbesar menjadi 26 x 42 meter, dan titik penalti diperpanjang menjadi 6 meter. Aturan baru seperti kick off dua sentuhan juga diterapkan, serta semifinal dan final KU 10 akan menggunakan lapangan standar KU 12.
Melahirkan Talenta Muda Berprestasi
Dari MLSC Kudus, sejumlah talenta menjanjikan telah muncul dan menunjukkan potensi luar biasa. Tiga pemain muda, yaitu Rara Zenita Fatin, Rere Zenita Farza, dan Queisha Sava Azzalva, berhasil menarik perhatian. Mereka sukses masuk ke skuad MilkLife Shakers U-12.
Tim MilkLife Shakers U-12 ini bahkan tampil gemilang sebagai runner-up di ajang JSSL Singapore 7’s 2025, sebuah kompetisi internasional bergengsi. Prestasi ini menunjukkan kualitas pembinaan yang dihasilkan oleh MLSC.
Salah satu bintang muda, Queisha Sava Azzalva, kiper dari SDUT Bumi Kartini Jepara, mengakui bahwa tahun ini adalah yang terakhir baginya mengikuti MLSC. Hal ini karena usianya sudah melewati batas 12 tahun. Queisha menyatakan kecintaannya pada sepak bola sejak kelas 4, menandakan komitmennya pada olahraga ini.
Masa Depan Sepak Bola Wanita Indonesia
Dengan hadirnya dua kota baru, yaitu Malang dan Bekasi, MLSC 2025-2026 diharapkan dapat semakin menjangkau dan mengembangkan potensi pesepak bola putri. Wilayah-wilayah ini memiliki tradisi kuat dalam olahraga, sehingga diharapkan dapat melahirkan lebih banyak bibit unggul.
Perluasan ini juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem sepak bola wanita di Indonesia. Semakin banyak kota yang terlibat, semakin besar pula peluang bagi anak-anak perempuan untuk mendapatkan akses pembinaan yang berkualitas sejak dini.
Perjalanan MLSC akan ditutup dengan MilkLife Soccer Challenge All Stars, yang mempertemukan para pemain terbaik hasil kurasi dari seluruh kota penyelenggara. Ajang ini diharapkan menjadi jembatan menuju pembinaan tingkat lanjutan, bahkan ke kancah internasional, membuka jalan bagi karier profesional para atlet muda.