Prihatin Klub Liga 1 Ragukan Wasit Lokal, PSSI Akan Tetap Dukung Wasit Lokal dan Wasit Asing
Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshiwi Ogawa prihatin dengan kurangnya kepercayaan beberapa klub Liga 1 terhadap wasit lokal, meskipun PSSI berupaya meningkatkan kualitas wasit lokal dan tetap mendatangkan wasit asing.

Jakarta, 30 April 2024 - Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshiwi Ogawa, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya kepercayaan beberapa klub Liga 1 terhadap kemampuan wasit lokal. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Rabu lalu, menyusul permintaan beberapa klub, terutama yang berada di zona degradasi, untuk menggunakan wasit asing dalam pertandingan mereka.
Ogawa menekankan pentingnya peningkatan kualitas wasit lokal sebagai bagian integral dari peningkatan kualitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Ia menyatakan, "Saya sangat sedih. Kami sangat sedih. Sebenarnya, di lapangan, siapa yang ada? Pemain dan wasit. Kemudian, konsultan kami, Pak Erick (Thohir), menyampaikan bahwa kami benar-benar ingin meningkatkan kualitas sepak bola, bukan? Tapi apakah hanya pemain saja cukup? Tidak. Kita juga harus meningkatkan kualitas wasit lokal kita. Maka dari situ kita bisa meningkatkan kualitas sepak bola." Pernyataan ini menyoroti peran krusial wasit dalam menentukan jalannya pertandingan dan kualitas liga secara keseluruhan.
Meskipun memahami kekhawatiran klub-klub tersebut, Ogawa mempertanyakan efektivitas jangka panjang dari ketergantungan pada wasit asing. Ia memperingatkan potensi negatif dari praktik ini, dan menekankan pentingnya pengembangan wasit lokal sebagai investasi untuk masa depan sepak bola Indonesia. "Tapi kalau kita mulai sering mengundang wasit asing, apa yang akan terjadi? Apakah itu akan benar-benar meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia atau tidak? Itu jawaban saya. Saya ingin menyampaikan poin ini," tambahnya.
PSSI Tetap Prioritaskan Pengembangan Wasit Lokal
Pernyataan Ogawa muncul setelah Semen Padang, klub yang berjuang menghindari degradasi, mengajukan permintaan untuk menggunakan wasit asing dalam sisa pertandingan Liga 1 musim ini. Permintaan ini mencerminkan sentimen umum di antara beberapa klub yang meragukan kemampuan wasit lokal. Namun, PSSI telah berupaya meningkatkan kualitas wasit lokal melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan.
Beberapa wasit asing, seperti Adham Makhadmeh (Yordania), Nazmi Nasaruddin (Malaysia), dan Ko Hyung-jin (Korea Selatan), telah memimpin pertandingan Liga 1 musim ini tanpa keluhan berarti. Kehadiran mereka memberikan standar acuan dan pengalaman berharga bagi wasit lokal. Namun, Ogawa menegaskan bahwa ini bukan solusi jangka panjang. PSSI akan terus berupaya meningkatkan kualitas wasit lokal, memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan memimpin pertandingan-pertandingan penting.
PSSI menyadari pentingnya pembelajaran dari wasit asing. Namun, Ogawa juga menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada wasit lokal untuk berkembang. "Kami harus tetap memberi kesempatan bagi wasit lokal Indonesia untuk berkembang dan mendukung kemajuan sepak bola Indonesia," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen PSSI untuk membangun kapasitas wasit lokal dan mengurangi ketergantungan pada wasit asing.
Tantangan Mendatangkan Wasit Asing
Meskipun PSSI berencana untuk terus mendatangkan wasit asing, terdapat sejumlah kendala yang harus diatasi. Ketersediaan wasit asing berkualitas seringkali terbatas karena jadwal kompetisi di negara asal mereka. Selain itu, biaya untuk mendatangkan wasit asing juga cukup tinggi. Ogawa mencontohkan bahwa mendatangkan wasit dari Jerman membutuhkan biaya sekitar 3.000 hingga 5.000 dolar AS per pertandingan.
Kendala biaya dan jadwal ini menjadi tantangan bagi PSSI dalam upaya meningkatkan kualitas wasit di Liga 1. Meskipun demikian, PSSI tetap berkomitmen untuk mendatangkan wasit asing, setidaknya empat pertandingan lagi di bulan Mei akan dipimpin oleh wasit asing. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara upaya meningkatkan kualitas wasit lokal dan memanfaatkan pengalaman wasit asing untuk pembelajaran dan peningkatan kualitas liga.
Meskipun ada tantangan, PSSI tetap berkomitmen untuk mendukung perkembangan wasit lokal dan mendatangkan wasit asing secara berkala. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara upaya jangka pendek dan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas perwasitan di Liga 1 Indonesia. Ke depannya, PSSI diharapkan dapat menemukan solusi yang lebih berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas perwasitan di Indonesia, baik melalui pengembangan wasit lokal maupun dengan mendatangkan wasit asing secara selektif dan terencana.