PSSI Tunda Pengumuman Dirtek, Erick Thohir: Masih Mencari Sosok yang Tepat
PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir menunda pengumuman Direktur Teknik (Dirtek) baru, sementara posisi pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025 juga belum ditentukan.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan penundaan pengumuman Direktur Teknik (Dirtek) PSSI. Pengumuman yang sebelumnya dijadwalkan pada 18 April lalu, kini ditunda tanpa batas waktu yang jelas. Keputusan ini disampaikan Erick saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (29/4), seusai acara kerja sama antara PSSI dan Djarum Foundation untuk turnamen Piala Pertiwi U-14 dan U-16. "Ya masih nyari, sabar," ujar Erick singkat, memberikan sedikit informasi terkait alasan penundaan tersebut.
Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan akan segera mengumumkan Dirtek setelah penunjukan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis. Ia berharap Dirtek dapat segera memformulasikan program pembinaan prestasi sepak bola Indonesia yang berkelanjutan. "Setelah ada Jordi Cruyff sebagai penasehat teknis, kita segerakan kehadiran Dirtek untuk memformulasikan program pembinaan prestasi yang berkelanjutan. Cruyff sudah punya petanya setelah dia dikontrak dan bekerja. Dan hal itu siap dibahas lebih lanjut dengan Dirtek PSSI," kata Erick dalam keterangan resmi sebelumnya.
Penundaan pengumuman Dirtek ini menimbulkan pertanyaan di tengah publik sepak bola Indonesia. Posisi Dirtek sendiri sebelumnya dijabat oleh Indra Sjafri (Februari 2020 - Mei 2023) dan kemudian Frank Wormuth (hingga Desember 2023). Proses pencarian pengganti tampaknya membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
SEA Games 2025 dan Pelatih Timnas
Selain Dirtek, Erick Thohir juga mengungkapkan belum menentukan pelatih Timnas Indonesia untuk SEA Games 2025 di Thailand. Hal ini disebabkan oleh belum diumumkannya regulasi pemain untuk cabang olahraga sepak bola di ajang tersebut. "Belum (ada nama pelatihnya). Kan Thailand sendiri baru mengumumkan formatnya," jelas Erick.
Pada SEA Games 2023 di Kamboja, Timnas Indonesia meraih medali emas setelah 32 tahun, di bawah asuhan Indra Sjafri. Regulasi saat itu menggunakan pemain U-24. Erick Thohir menekankan pentingnya memperhatikan regulasi yang akan diterapkan di SEA Games 2025, mengingat pengalaman sebelumnya di mana regulasi yang berubah-ubah dapat mempengaruhi strategi dan persiapan tim.
Ia mencontohkan informasi yang didapatnya dari cabang olahraga lain, seperti basket, yang melarang penggunaan pemain naturalisasi, meskipun aturan FIFA mengizinkannya. "Jangan sampai umurnya berubah. Kemarin enggak ada hubungan dengan bola. Saya dapat info dari cabang olahraga lain basket. Tidak diizinkan pemain naturalisasi. Ada lagi tuh. Padahal aturan FIFA-nya ada. Nah ini kan masing-masing," tambahnya.
Status Indra Sjafri dan Piala AFF U-23
Terkait kemungkinan Indra Sjafri mendampingi Gerald Vanenburg dalam memimpin Timnas U-23 di Piala AFF U-23 Juli mendatang, Erick Thohir belum memberikan kepastian. Ia menjelaskan bahwa Indra Sjafri masih berada di struktur kepelatihan PSSI. "(Indra Sjafri) Masih (di technical PSSI). Waktu saya masuk memang sudah ada juga sebagai komite itu. Kecuali nanti di dalam bulan Juni ini ada perubahan daripada struktur komite, komisi-komisi, komisi disiplin, etik. Semua kita lagi review juga sekarang. Makanya nanti bulan Juni ini mungkin akan banyak perubahan," kata dia.
Pernyataan Erick Thohir ini menunjukkan bahwa PSSI masih dalam proses evaluasi dan penataan struktur organisasi, yang berdampak pada beberapa keputusan penting terkait kepelatihan dan posisi strategis lainnya. Keputusan terkait Dirtek, pelatih Timnas SEA Games 2025, dan peran Indra Sjafri di Piala AFF U-23 kemungkinan akan diumumkan setelah proses evaluasi dan penataan struktur organisasi PSSI selesai.
Proses pencarian Dirtek yang memakan waktu cukup lama, menandakan PSSI tengah mencari sosok yang tepat dan berpengalaman untuk memajukan sepak bola Indonesia. Hal ini tentu menjadi harapan bagi para pecinta sepak bola Tanah Air yang menantikan perkembangan positif dari PSSI.