Tahukah Anda? IFEC Jadi Wadah Unik Seleksi Atlet Esports Sepak Bola Indonesia Menuju FIFA eWorld Cup 2025
Indonesia Football Esports Championship (IFEC) hadir sebagai wadah seleksi atlet esports sepak bola terbaik menuju FIFA eWorld Cup 2025 di Arab Saudi. Siapakah talenta yang akan mewakili Indonesia?

Indonesia Football Esports Championship (IFEC) resmi diluncurkan sebagai wadah seleksi talenta atlet esports sepak bola terbaik. Inisiatif ini bertujuan mencari perwakilan Indonesia untuk berlaga di FIFA eWorld Cup 2025. Peluncuran IFEC dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (7/8).
Kehadiran IFEC menjadi angin segar bagi komunitas esports di Tanah Air. Ini menyusul keberhasilan Indonesia meraih juara dunia FIFA eWorld Cup tahun lalu. Sebelumnya, proses kualifikasi masih terbatas dan belum terstruktur.
CEO IFEC, Putra Sutopo, menjelaskan bahwa IFEC diciptakan oleh PSSI dan GSI. Tujuannya adalah membuka jalur kualifikasi yang transparan dan komprehensif bagi seluruh lapisan masyarakat. Sistem ini diharapkan mampu menjaring atlet-atlet potensial.
IFEC: Jalur Kualifikasi Terbuka untuk Talenta Esports Sepak Bola
Putra Sutopo menegaskan bahwa IFEC merupakan "gong" untuk menemukan representasi Indonesia di ajang kejuaraan dunia. Sistem ini dirancang untuk mengakomodasi berbagai level pemain, mulai dari semi-profesional hingga profesional. Ini menjadikannya platform yang inklusif dan merata.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, IFEC menyediakan jalur kualifikasi yang terbuka untuk umum. Ini memungkinkan setiap Warga Negara Indonesia berusia minimal 16 tahun untuk berpartisipasi. Format ini juga mencakup liga pengembangan untuk atlet semi-profesional.
Kehadiran IFEC sangat diapresiasi karena format kualifikasi yang komprehensif ini. Putra Sutopo menyebutkan bahwa tidak ada negara lain yang memiliki sistem seleksi selengkap IFEC. Banyak negara lain masih menggunakan penunjukan langsung atau kualifikasi tertutup.
Sistem Kompetisi IFEC 2025: Mencetak Juara Dunia
Sistem kompetisi IFEC 2025 dirancang dengan lima format utama yang saling melengkapi. Ini memastikan bahwa setiap talenta memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Format-format ini mencakup berbagai tingkat keahlian dan aksesibilitas.
- Development Division – Liga semi-profesional yang diikuti 16 pemain undangan.
- Online Qualifier – Jalur terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia berusia minimal 16 tahun.
- Special Event – Turnamen kualifikasi offline terbuka.
- Wildcard – Jalur undangan khusus bagi atlet berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
- National Grand Final – Puncak kompetisi yang akan mempertemukan 32 pemain mobile dan 16 tim (32 pemain) dari konsol.
Peserta terbaik dari National Grand Final akan mengikuti program pemusatan latihan intensif. Program ini merupakan persiapan krusial sebelum menghadapi fase online qualifier Asia. Fase ini menjadi gerbang utama menuju FIFA eWorld Cup 2025 yang dijadwalkan pada Desember.
Prestasi Gemilang Atlet Esports Sepak Bola Indonesia
Indonesia memiliki rekam jejak yang membanggakan dalam kancah esports sepak bola internasional. Pada tahun 2024, Rizky Faidan bersama Elga Cahya dan Akbar Paudie berhasil meraih gelar juara Piala Dunia eFootball kategori konsol. Prestasi ini menunjukkan potensi besar atlet Indonesia.
Sebelumnya, trio Rizky Faidan, Elga Cahya, dan Akbar Paudie juga sukses menjadi juara AFC eAsian Cup 2023. Pencapaian ini semakin mengukuhkan dominasi Indonesia di tingkat regional. Keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Tidak hanya di konsol, Philip Franc juga mencatatkan prestasi gemilang di kategori mobile. Ia berhasil menjuarai FIFA eWorld Cup 2024 untuk kategori mobile. Keberhasilan para atlet ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki talenta kelas dunia di bidang esports sepak bola.