Teco Kritik Keras VAR dan Wasit Liga 1 Usai Bali United Takluk dari Persija
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra alias Teco, kecewa dengan kinerja VAR dan wasit Liga 1 setelah kekalahan 0-3 timnya dari Persija, mendesak peningkatan kualitas wasit lokal dan transparansi evaluasi kinerja wasit.

Kekalahan Bali United dari Persija Jakarta dengan skor 0-3 pada Sabtu (10/5/2025) di Jakarta International Stadium menyisakan kekecewaan mendalam bagi pelatih Stefano Cugurra atau Teco. Kekecewaan tersebut terutama ditujukan kepada kinerja Video Assistant Referee (VAR) dan kualitas pengadil lapangan dalam pertandingan tersebut. Teco mempertanyakan keputusan wasit Muhammad Tri Santoso yang menganulir gol Rahmat Arjuna setelah tinjauan VAR, serta secara umum mempertanyakan kualitas perwasitan di Liga 1.
Salah satu poin utama kritik Teco adalah gol Rahmat Arjuna yang dianulir oleh wasit setelah peninjauan VAR. "Ini, saya tidak tahu orang bisa ada di dalam VAR buat anulir gol ini. Kita kecewa sekali. Gol ini harus benar-benar sah," tegas Teco dalam jumpa pers pasca pertandingan. Ia menambahkan bahwa gol tersebut seharusnya disahkan, dan jika gol itu tercipta, permainan Bali United bisa saja berjalan berbeda dan meningkatkan semangat tim.
Kekalahan ini semakin memperkuat pandangan Teco tentang perlunya peningkatan kualitas perwasitan di Liga 1. Ia menekankan pentingnya peran wasit asing untuk meningkatkan standar dan memotivasi wasit lokal. "Di sepak bola modern, ada pemain asing, ada pelatih asing. Menurut saya wasit seharusnya juga ada asing. Bisa tuntut yang lokal untuk bersaing," jelasnya. Teco menyayangkan minimnya kesempatan memimpin pertandingan oleh wasit asing, hanya satu kali dipimpin wasit asal Malaysia, selebihnya wasit lokal.
Kualitas Wasit dan Transparansi Evaluasi
Kritik Teco tidak hanya tertuju pada penggunaan VAR dan keputusan wasit pada pertandingan tersebut, tetapi juga menyoroti kurangnya transparansi dalam evaluasi kinerja wasit di Liga 1. Ia membandingkan sanksi yang diterima pelatih dan pemain dengan minimnya sanksi bagi wasit yang melakukan kesalahan. "Pelatih kena hukuman, pemain juga. Tapi waktu wasit salah, saya tidak lihat ada hukuman. Mereka pimpin lagi, salah lagi, pimpin lagi," kritik Teco.
Ketidakkonsistenan dan kurangnya konsekuensi atas kesalahan wasit, menurut Teco, menjadi masalah serius yang perlu segera diatasi. Hal ini berdampak pada keadilan dan kualitas pertandingan Liga 1 secara keseluruhan. Ia berharap adanya mekanisme yang lebih transparan dan tegas dalam mengevaluasi kinerja wasit, sehingga dapat meningkatkan kualitas perwasitan di Indonesia.
Teco juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam penerapan aturan dan penggunaan teknologi VAR. Ketidakjelasan dan inkonsistensi dalam pengambilan keputusan oleh wasit dan VAR menimbulkan keraguan dan ketidakpuasan di kalangan pelatih dan tim.
Adanya wasit asing, menurut Teco, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas perwasitan, tetapi juga untuk memberikan contoh dan pembelajaran bagi wasit lokal. Dengan begitu, diharapkan wasit lokal dapat belajar dan meningkatkan kemampuan mereka.
Respon Pemain Bali United
Sementara itu, pemain Bali United, Muhammad Rahmat, mengakui keunggulan Persija dalam pertandingan tersebut. Ia menyatakan, "Tidak banyak yang dapat saya katakan. Saya hanya mau bilang selamat ke Persija atas kemenangannya. Sekarang, kami akan fokus ke dua laga terakhir." Rahmat dan tim Bali United akan fokus untuk memaksimalkan dua pertandingan terakhir musim ini.
Kekalahan ini membuat Bali United tertahan di posisi kesembilan klasemen sementara Liga 1 dengan 47 poin. Mereka akan menghadapi Madura United pada 17 Mei dan Persebaya Surabaya pada 25 Mei mendatang.
Secara keseluruhan, kritik Teco terhadap kinerja VAR dan wasit Liga 1 menjadi sorotan penting bagi pengembangan sepak bola Indonesia. Perlu adanya evaluasi menyeluruh dan perbaikan sistem perwasitan untuk memastikan keadilan dan kualitas pertandingan yang lebih baik.