All England 2025: Bagas/Leo Raih Final, Dua Jempol untuk Ganda Putra Indonesia!
Ganda putra Indonesia, Bagas/Leo, mencapai final All England 2025, melanjutkan dominasi Indonesia di turnamen bulu tangkis bergengsi ini dan patut diacungi jempol.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando, ganda putra Indonesia, mencapai final All England 2025 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu malam. Pencapaian ini menandai final ketujuh bagi ganda putra Indonesia dalam sembilan edisi terakhir All England Open, membuktikan konsistensi dan dominasi mereka di kancah internasional. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk ambruknya juara bertahan, Bagas/Leo menunjukkan semangat juang tinggi dan berhasil melaju ke partai puncak. Keberhasilan ini juga menjadi bukti efisiensi dan ambisi tinggi atlet Indonesia dalam menghadapi keterbatasan anggaran.
Final All England 2025 menjadi bukti nyata konsistensi ganda putra Indonesia. Enam dari delapan edisi All England sebelum 2025 dimenangkan oleh pasangan Indonesia, termasuk tiga edisi terakhir yang dimenangkan oleh Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (2022) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (2023 dan 2024). Keberhasilan Bagas Maulana yang kini berpasangan dengan Leo Rolly Carnando mencapai final, menunjukan regenerasi yang sukses di sektor ganda putra Indonesia.
Meskipun hanya Bagas/Leo yang mencapai final, empat ganda putra Indonesia berhasil menembus babak 32 besar All England 2025. Namun, persaingan ketat di babak 16 besar membuat hanya satu pasangan yang melaju ke semifinal. Kegagalan juara bertahan Fajar/Rian di babak 32 besar oleh pasangan China, Liu Yi/Chen Boyang, mengakhiri harapan untuk lebih dari dua pasangan Indonesia di semifinal. Namun, pencapaian Bagas/Leo tetap menjadi sorotan utama, menyelamatkan muka bulu tangkis Indonesia yang tahun ini hanya mengandalkan ganda putra untuk mencapai babak final.
Dominasi Ganda Putra Indonesia di All England
Pencapaian Bagas/Leo di final All England 2025 menegaskan dominasi Indonesia di sektor ganda putra. Dalam 20 tahun terakhir, ini adalah kali kelima Indonesia menempatkan lebih dari satu wakil di semifinal All England. Bahkan pada All England 2022, Indonesia berhasil menciptakan All Indonesia Final antara Fikri/Bagas dan Ahsan/Hendra. Dominasi ini semakin diperkuat dengan dua kali penampilan Bagas Maulana di final All England dalam empat edisi terakhir.
Perjalanan Bagas/Leo menuju final diwarnai dengan perjuangan keras. Mereka melewati babak perempat final dan semifinal dengan pertandingan tiga gim yang menegangkan. Kemenangan dramatis atas Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani di semifinal semakin mengukuhkan mental juara mereka. Di babak 16 besar, mereka juga sukses mengatasi perlawanan rekan senegara, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin.
Meskipun peringkat dunia Bagas/Leo berada di peringkat 55, mereka mampu menjungkalkan pasangan peringkat lima dunia, Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee, di babak 32 besar. Ini membuktikan bahwa peringkat bukanlah segalanya dan semangat juang yang tinggi dapat membawa hasil yang luar biasa. Mereka akan menghadapi tantangan berat di final melawan ganda putra nomor satu dunia, Kim Won Ho/Seo Seung Jae dari Korea Selatan.
All England: Standar Bulu Tangkis Dunia
All England Open bukan sekadar turnamen bulu tangkis biasa. Turnamen tertua ini, yang telah berlangsung sejak 1899, dianggap sebagai turnamen paling bergengsi di dunia bulu tangkis. Para atlet elit dunia, termasuk Tai Tzu Ying, berusaha memberikan penampilan terbaik mereka di turnamen ini. "Saya selalu ingin mengeluarkan kemampuan terbaik saya dan tidak ingin meninggalkan kenangan buruk dalam turnamen yang sangat saya sukai ini," ujar Tai Tzu Ying, juara tunggal putri All England 2017, 2018, dan 2020.
Bagas/Leo, seperti atlet Indonesia lainnya, berjuang habis-habisan di setiap pertandingan. Mereka menunjukkan semangat juang yang tinggi dan konsistensi dalam mencapai partai puncak turnamen bergengsi. Meskipun peringkat dunia mereka tidak terlalu tinggi, mereka telah membuktikan kemampuan dan kualitasnya di lapangan.
Meskipun hanya Fajar/Rian yang masuk 20 besar BWF (peringkat 17), pencapaian ganda putra Indonesia di All England 2025 patut diacungi jempol. Mereka telah berjuang keras dengan keterbatasan anggaran, menunjukkan efisiensi dan ambisi yang tinggi dalam mencapai prestasi terbaik.
Penutup
Terlepas dari hasil final nanti, Bagas/Leo dan ganda putra Indonesia lainnya telah menunjukkan prestasi luar biasa. Pencapaian mereka menjadi bukti nyata dominasi Indonesia di sektor ganda putra dan menjadi modal berharga untuk menghadapi turnamen-turnamen besar selanjutnya, seperti Asian Games 2025 dan Kejuaraan Dunia di Paris.