Desak Rita dan Kadek Asih Bidik Olimpiade 2028
Dua atlet panjat tebing Bali, Desak Rita dan Kadek Asih, bertekad meraih tiket Olimpiade Los Angeles 2028 setelah menunjukkan performa impresif di Piala Dunia Panjat Tebing 2025.

Atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Kadek Adi Asih, mantap menatap Olimpiade Los Angeles 2028. Kedua atlet asal Bali ini telah menetapkan target ambisius tersebut setelah berkompetisi di ajang internasional. Desak Rita, yang berkompetisi di disiplin speed putri, dan Kadek Asih, pendatang baru yang berbakat, berjanji untuk berlatih keras demi mewujudkan mimpi tersebut.
Pernyataan tekad ini disampaikan langsung oleh Desak Rita di Nusa Dua, Bali, Senin lalu. "Untuk jangka panjang Olimpiade 2028," tegasnya. Ia bertekad memperbaiki catatan waktu melalui latihan intensif di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Panjat Tebing di Bekasi. Kegagalan di perempat final Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali, di mana ia terpeleset dan dikalahkan atlet Polandia, Aleksandra Miroslaw, menjadi motivasi tambahan baginya.
Sementara itu, Kadek Asih, atlet muda berusia 19 tahun, baru bergabung dengan Pelatnas sejak 15 April 2025. Meskipun relatif baru, ia telah menunjukkan potensi luar biasa dengan meraih medali perunggu di seri ketiga Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali. Prestasi ini menjadi bukti kemampuannya bersaing di level internasional dan menjadikannya aset berharga bagi tim panjat tebing Indonesia.
Target Olimpiade 2028: Latihan Keras dan Perbaikan Teknik
Untuk mencapai target Olimpiade 2028, Desak Rita akan fokus pada peningkatan performa latihan di Pelatnas. Ia akan memperbaiki catatan waktu terbaiknya dan meningkatkan teknik panjatnya. Pengalaman di Piala Dunia Panjat Tebing 2025 menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kemampuannya.
Kadek Asih juga memiliki rencana yang matang. Ia akan terbang ke Jakarta untuk bergabung dengan Pelatnas di Bekasi dan berlatih bersama para atlet senior. Selain latihan fisik, ia juga akan fokus pada peningkatan mental dan teknik panjatnya. Ia menyadari bahwa perjalanan menuju Olimpiade 2028 membutuhkan persiapan yang menyeluruh.
Kedua atlet ini menyadari bahwa persaingan di kancah internasional sangat ketat. Namun, tekad dan kerja keras mereka menjadi kunci utama untuk mewujudkan mimpi tampil di Olimpiade 2028. Dukungan dari pelatih dan rekan satu tim juga menjadi faktor penting dalam perjalanan mereka.
Kadek Asih: Regenerasi Atlet Panjat Tebing Putri Indonesia
Kadek Asih, atlet muda asal Buleleng, Bali, diharapkan menjadi bagian penting dari regenerasi atlet panjat tebing putri Indonesia. Ia akan bergabung dengan atlet senior seperti Desak Rita, Puja Lestari, Alivany Ver Khadijah, Susan Nurhidayah, dan Rajiah Sallsabillah. Pengalaman dan bimbingan dari para senior ini akan sangat berharga dalam perkembangan kariernya.
Keberhasilan Kadek Asih meraih medali perunggu di Piala Dunia Panjat Tebing 2025 menunjukkan potensi besarnya. Dengan latihan dan pembinaan yang tepat, ia diyakini mampu mencapai prestasi yang lebih tinggi, bahkan hingga ke Olimpiade 2028. Ia menjadi simbol harapan bagi perkembangan panjat tebing putri Indonesia.
Partisipasi di Pelatnas akan memberikan kesempatan bagi Kadek Asih untuk berlatih dengan fasilitas dan arahan pelatih terbaik. Ia akan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya secara maksimal dan berkompetisi dengan atlet-atlet terbaik di Indonesia. Hal ini akan menjadi bekal berharga dalam persiapan menuju Olimpiade 2028.
Dengan bergabungnya Kadek Asih, tim panjat tebing putri Indonesia semakin diperkuat. Kombinasi pengalaman atlet senior dan potensi atlet muda ini diharapkan mampu membawa Indonesia meraih prestasi gemilang di kancah internasional, termasuk di Olimpiade 2028.
Baik Desak Rita maupun Kadek Asih, keduanya mewakili semangat pantang menyerah dan tekad kuat atlet Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa di ajang internasional. Persiapan menuju Olimpiade 2028 telah dimulai, dan perjalanan menuju prestasi gemilang masih panjang.