Duel Sengit di Bantul: PSIM Imbang 1-1 Lawan Arema, Gol Bunuh Diri Selamatkan Tuan Rumah
PSIM Yogyakarta bermain imbang 1-1 melawan Arema FC dalam laga pekan kedua BRI Super League 2025/2026 di Bantul. Gol bunuh diri Arema selamatkan PSIM.

PSIM Yogyakarta berhasil menahan imbang Arema FC dengan skor 1-1 dalam laga lanjutan pekan kedua BRI Super League 2025/2026. Pertandingan sengit ini berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu sore. Hasil ini membuat kedua tim harus berbagi poin di awal musim kompetisi.
Sejak peluit kick-off dibunyikan, kedua kesebelasan langsung menunjukkan intensitas tinggi. PSIM dan Arema saling melancarkan serangan berbahaya ke pertahanan lawan. Atmosfer pertandingan terasa panas dengan jual beli serangan yang memukau penonton.
Drama terjadi di babak kedua, di mana Arema harus bermain dengan sepuluh pemain. Gol penyeimbang PSIM baru tercipta di menit-menit akhir pertandingan. Sebuah gol bunuh diri dari pemain Arema menjadi penyelamat bagi tim tuan rumah.
Babak Pertama: Dominasi Laskar Mataram dan Keunggulan Singo Edan
PSIM Yogyakarta, yang berjuluk Laskar Mataram, tampil menekan sejak awal pertandingan. Mereka mendominasi penguasaan bola dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Jose Pedro Magalhaes Valente, atau Ze Valente, menjadi motor serangan PSIM dengan tembakan jarak jauhnya.
Pada menit ke-16, Ze Valente melepaskan tendangan keras yang mengarah tepat ke gawang Arema. Namun, kiper Arema, Muhammad Adi Satryo, tampil sigap dan berhasil menepis bola. Tekanan terus dilancarkan PSIM, membuat lini pertahanan Arema bekerja keras.
Arema FC, yang dikenal sebagai Singo Edan, tidak tinggal diam dan mencoba membalas serangan. Mereka sesekali melancarkan serangan balik cepat yang merepotkan pertahanan PSIM. Norberto Ezequiel Vidal juga sempat mencoba peruntungan dengan sepakan mendadak yang tipis melayang di atas mistar gawang.
Petaka bagi PSIM datang di menit ke-40 ketika Reva Adi Utama melakukan pelanggaran di kotak penalti. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Dalberto yang maju sebagai eksekutor sukses mengecoh kiper Cahya Supriadi, membawa Arema unggul 1-0 hingga turun minum.
Babak Kedua Penuh Drama: Kartu Merah dan Gol Penyeimbang PSIM
Memasuki babak kedua, tensi pertandingan semakin memanas. Kedua tim bermain lebih agresif dalam upaya meraih kemenangan. PSIM berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, sementara Arema berupaya mempertahankan keunggulan mereka.
Drama terjadi pada menit ke-54 ketika bek Arema, Yann Motta Pinto, melakukan pelanggaran keras. Hakim garis langsung mengganjar Yann Motta dengan kartu merah, membuat Arema harus bermain dengan sepuluh pemain. Ini menjadi keuntungan besar bagi PSIM dalam upaya mengejar ketertinggalan.
Meskipun unggul jumlah pemain, PSIM masih kesulitan menembus pertahanan rapat Arema. Ze Valente sempat mendapatkan peluang dari tendangan bebas akibat pelanggaran tersebut, namun belum mampu dimanfaatkan dengan baik. Pertandingan tetap berjalan alot dengan beberapa pelanggaran yang terjadi di kedua sisi.
Gol penyeimbang yang dinanti PSIM akhirnya lahir di menit ke-88. Sundulan Roberto Pimenta Vinagre Filho, atau Betinho, yang bermaksud menghalau bola justru mengarah ke gawang sendiri. Kiper Adi Satryo tak mampu mengantisipasi bola tersebut, membuat skor berubah menjadi 1-1. Skor ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, memastikan PSIM imbang melawan Arema.