Fakta Unik Carlos Alcaraz: Petenis Termuda Ketiga Raih 9 Final Masters 1000, Siap Hadapi Sinner di Final Cincinnati
Carlos Alcaraz berhasil melaju ke final Cincinnati Open setelah mengalahkan Alexander Zverev. Pertandingan ini akan mempertemukan Alcaraz dengan Jannik Sinner, menjanjikan duel sengit.

Carlos Alcaraz, petenis muda berbakat asal Spanyol, kembali menunjukkan dominasinya di lapangan tenis. Ia berhasil melaju ke final Cincinnati Open 2024 setelah mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan semifinal yang berlangsung sengit. Kemenangan ini diraih pada Sabtu (16/8) waktu setempat atau Minggu WIB, menandai langkah penting dalam perjalanan karirnya.
Pertandingan yang digelar di Cincinnati tersebut berakhir dengan skor 6-4, 6-3 untuk keunggulan Alcaraz. Hasil ini membuka jalan bagi petenis peringkat dua dunia itu untuk menghadapi rival lamanya, Jannik Sinner, di babak final. Duel ini diprediksi akan menjadi tontonan menarik bagi para penggemar tenis dunia.
Alcaraz, yang kini berusia 22 tahun, menghadapi Zverev yang tampak kurang fit secara fisik sepanjang pertandingan. Meskipun demikian, Alcaraz tetap fokus dan berhasil memanfaatkan setiap peluang untuk mengamankan tempatnya di final turnamen bergengsi ini.
Kemenangan Sulit atas Zverev yang Terkendala Fisik
Pertandingan semifinal antara Carlos Alcaraz dan Alexander Zverev dimulai dengan intensitas tinggi. Kedua petenis saling menunjukkan kualitas permainan terbaik mereka di set pembuka. Namun, kondisi fisik Zverev mulai terlihat menurun di set kedua, memaksanya meminta waktu istirahat medis pada kedudukan 2-1.
Alcaraz mengakui bahwa "Tidak pernah mudah bermain melawan seseorang yang Anda tahu sedang tidak dalam kondisi prima." Ia menyatakan simpati kepada Zverev, yang merupakan pemain hebat dan memiliki hubungan baik dengannya di luar lapangan. Meskipun demikian, Alcaraz tetap menjaga fokusnya untuk menyelesaikan pertandingan dengan baik.
Petenis Spanyol itu secara konsisten menyerang forehand Zverev, sebuah strategi yang terbukti efektif. Meskipun sempat tertinggal 0/40 di awal set pembuka, Carlos Alcaraz mampu menemukan ritme permainannya. Ia berhasil merebut set pertama dan mematahkan servis lawan untuk memulai set kedua dengan keunggulan.
Zverev yang terhambat oleh masalah fisiknya tidak mampu membalas break poin yang diberikan Alcaraz. Kemenangan relatif mudah di semifinal ini sangat kontras dengan pertandingan perempat final Alcaraz melawan Andrey Rublev, yang dimenangkannya dengan susah payah 7-5 di set ketiga.
Rekor Impresif Carlos Alcaraz di Masters 1000
Keberhasilan Carlos Alcaraz melaju ke final Cincinnati Open menandai final tingkat tur ketujuh berturut-turut baginya. Ini juga merupakan final ATP Masters 1000 kesembilannya sepanjang karir, dengan catatan impresif 7 kemenangan dan 1 kekalahan di final sebelumnya. Final ini menjadi yang pertama di lapangan keras sejak ia meraih gelar Indian Wells tahun lalu.
Carlos Alcaraz terus memperpanjang rentetan kemenangannya di level bergengsi ini menjadi 16 pertandingan. Rentetan ini dimulai setelah ia meraih gelar juara di Monte Carlo dan Roma, menunjukkan konsistensi performa yang luar biasa. Secara keseluruhan, ia memiliki catatan menang/kalah 38-2 sejak awal April, sebuah statistik yang membuktikan dominasinya.
Pada usia 22 tahun tiga bulan, Carlos Alcaraz mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai petenis termuda ketiga yang mencapai sembilan final Masters 1000. Ia hanya kalah dari dua legenda tenis, Rafael Nadal yang mencapai rekor tersebut pada usia 20 tahun, dan Novak Djokovic pada usia 21 tahun. Pencapaian ini menegaskan potensi besar Alcaraz sebagai bintang masa depan tenis dunia.
Menanti Duel Klasik Alcaraz vs Sinner di Final
Final Cincinnati Open akan menjadi panggung bagi pertemuan ke-14 antara Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner. Ini juga merupakan pertemuan keempat mereka di tahun ini, setelah sebelumnya bertanding di Roma, Roland Garros, dan Wimbledon. Rivalitas antara kedua petenis muda ini selalu menyajikan pertandingan yang mendebarkan dan penuh drama.
Alcaraz menyatakan antusiasmenya untuk kembali bertanding melawan Sinner. Ia menyadari bahwa setiap pertemuan dengan Sinner selalu meningkatkan level permainan mereka ke titik tertinggi. Carlos Alcaraz siap menerima tantangan ini dan bertekad untuk belajar dari kesalahan yang ia buat dalam pertemuan terakhir mereka di Wimbledon.
Pertandingan final ini tidak hanya akan memperebutkan gelar juara Cincinnati Open, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bagi kedua petenis. Baik Carlos Alcaraz maupun Jannik Sinner akan berusaha keras untuk menunjukkan siapa yang terbaik di antara mereka. Para penggemar dapat menantikan duel tenis berkualitas tinggi yang penuh strategi dan ketegangan.