FIA Kecam Aksi Tribalisme Fans F1 Terhadap Verstappen
Federasi Internasional Automotif (FIA) mengecam tindakan tribalisme yang ditunjukkan penggemar F1 kepada Max Verstappen dan Christian Horner dalam acara peluncuran mobil F1 Red Bull di London.

Federasi Internasional Automotif (FIA) mengecam tindakan 'tribalisme' yang dilakukan sejumlah penggemar Formula 1 (F1) terhadap pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen. Kejadian ini terjadi saat peluncuran mobil F1 Red Bull terbaru di The O2, London, Selasa lalu. Verstappen, yang memperkenalkan livery baru timnya, disambut dengan cemoohan dari sebagian besar penonton yang berasal dari Inggris. Aksi ini terjadi meskipun Verstappen telah meraih gelar juara dunia F1 dua musim berturut-turut.
Dalam pernyataan resmi kepada Motorsport, Senin, juru bicara FIA menyatakan kekecewaan atas insiden tersebut. "Persaingan yang hebat sepanjang sejarah olahraga ini telah berkontribusi dalam menjadikannya sebagai pengalaman yang menarik bagi para penggemar," ujar juru bicara FIA. "Namun, yang mendasari olahraga di semua level adalah budaya saling menghormati. Oleh karena itu, sangat mengecewakan mendengar reaksi tribalisme dari para penonton terhadap juara Formula 1, Max Verstappen, dan Prinsipal dan CEO Red Bull, Christian Horner, pada peluncuran F1 di London."
Ketidakpopuleran Verstappen di Inggris, meskipun ia menjadi juara dunia, diyakini terkait dengan rivalitasnya dengan pembalap Inggris, Lewis Hamilton dan George Russell, selama beberapa musim terakhir. Persaingan sengit di lintasan dan di luar lintasan telah memanaskan suasana, menciptakan polarisasi di antara penggemar.
Kecaman FIA dan Komitmen Terhadap Integritas Olahraga
FIA menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas olahraga. "Sebagai bagian dari komitmen FIA untuk melindungi integritas olahraga, kami memimpin koalisi yang menangani penyalahgunaan online dalam olahraga di bawah bendera kampanye United Against Online Abuse," tegas juru bicara FIA. Hal ini menunjukkan keseriusan FIA dalam mengatasi perilaku tidak sportif dan menjaga lingkungan yang sehat dalam dunia balap mobil.
Aksi cemoohan yang diterima Verstappen dan Horner menunjukkan adanya perilaku tribalisme di kalangan penggemar. Perilaku ini menunjukkan dukungan buta terhadap pembalap atau tim tertentu, seringkali disertai dengan penghinaan dan pelecehan terhadap rival. FIA dengan tegas mengecam perilaku tersebut dan menyerukan kepada semua penggemar untuk menjunjung tinggi sportivitas dan saling menghormati.
FIA berharap agar insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia F1. Baik penggemar, tim, maupun pembalap, harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang positif dan sportif. Persaingan yang ketat memang penting, namun harus tetap berada dalam koridor etika dan sportivitas.
Verstappen Fokus Persiapan Musim Baru
Terlepas dari insiden di London, Verstappen saat ini tengah fokus mempersiapkan diri untuk musim balap F1 2024. Ia akan mengikuti sesi uji coba pramusim di Bahrain International Circuit pada tanggal 26 hingga 28 Februari. Setelah itu, ia akan berlaga di balapan pembuka Grand Prix Australia pada tanggal 14 hingga 16 Maret. Verstappen dan tim Red Bull Racing tentunya berharap dapat mempertahankan gelar juara dunia mereka di musim ini.
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya sportivitas dan perilaku yang baik dalam dunia olahraga. FIA berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih positif dan respektif di dunia balap Formula 1.
Semoga musim balap F1 2024 akan berjalan dengan lancar dan menampilkan persaingan yang ketat namun tetap sportif. FIA akan terus memantau situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan integritas olahraga tetap terjaga.