Jannik Sinner Cetak Kemenangan Tercepat Musim Ini di Cincinnati Open: Siapa Lawan Berikutnya?
Jannik Sinner memulai kampanye Cincinnati Open dengan kemenangan tercepatnya musim ini, menunjukkan performa impresif usai Wimbledon. Akankah ia pertahankan gelar?

Jannik Sinner, petenis nomor satu dunia, kembali menunjukkan dominasinya di ajang ATP Tour dengan mengukir kemenangan tercepatnya musim ini pada Cincinnati Open. Performa gemilang ini disaksikannya di lapangan pada Sabtu (9/8) waktu setempat atau Minggu WIB. Kemenangan ini menandai kembalinya Sinner ke turnamen setelah sukses meraih gelar Wimbledon pertamanya bulan lalu.
Dalam pertandingan pembuka yang berlangsung singkat, Sinner berhasil mengalahkan Daniel Elahi Galan dengan skor telak 6-1, 6-1. Pertandingan ini hanya memakan waktu 59 menit, sebuah catatan waktu yang mengesankan bagi petenis asal Italia tersebut. Hasil ini memperkuat posisinya sebagai salah satu kandidat kuat di turnamen bergengsi ini.
Sinner mengungkapkan kepuasannya atas performa awal ini, mengingat pertandingan selalu berbeda dari sesi latihan. Ia menekankan pentingnya servis yang akurat dan cepat di lapangan Cincinnati yang bolanya cenderung melayang. Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Sinner dalam upayanya mempertahankan gelar di turnamen ATP Masters 1000 tersebut.
Performa Gemilang Pasca-Wimbledon
Meskipun tampil dengan pelindung lengan di tangan kanannya, yang telah ia kenakan sejak insiden terjatuh di Wimbledon, Sinner tidak menunjukkan tanda-tanda terganggu. Petenis berusia 23 tahun ini tampil sangat meyakinkan, membuktikan bahwa cedera ringan tersebut tidak menghambat performanya. Ia berhasil mencetak tujuh winner dengan hanya lima kesalahan sendiri.
Pada set pembuka, Sinner hanya kehilangan satu dari 13 poin servis pertamanya, sebuah statistik yang menyoroti efektivitas servisnya. Konsistensi ini menjadi kunci utama dominasinya atas Galan. Penampilannya yang solid di lapangan keras Cincinnati menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi tantangan lebih lanjut di turnamen ini.
Sinner juga menunjukkan kemampuannya dalam bermain di baseline pada set kedua, yang puncaknya ditandai dengan drop shot brilian di gim ketiga. Ini membuktikan variasi permainannya yang semakin matang. "Hari ini saya merasa servis saya tepat di tempat yang saya inginkan," ujar Sinner, "Sebagai pertandingan babak pertama, saya tidak bisa berharap lebih."
Konsistensi dan Ambisi Pertahankan Gelar
Dengan kemenangan ini, Jannik Sinner memperpanjang rekor tak terkalahkannya di lapangan keras menjadi 22 pertandingan beruntun. Catatan impresif ini dimulai setelah kekalahannya dari Carlos Alcaraz di final Beijing pada September lalu. Rangkaian kemenangan ini mencakup gelar di US Open, ATP Finals, dan Australian Open, menunjukkan konsistensi luar biasa.
Sinner kini memiliki rekor menang-kalah 38-0 melawan petenis di luar 50 besar sejak Cincinnati pada 2023. Statistik ini menegaskan dominasinya atas lawan-lawan yang peringkatnya lebih rendah. Ia terus menunjukkan mengapa ia layak menyandang status petenis nomor satu dunia.
Ambisi Sinner untuk mempertahankan gelar di Cincinnati sangat besar. Ia bertekad menjadi petenis putra pertama yang berhasil mempertahankan gelar sejak Roger Federer pada 2014-2015. Ini akan menjadi pencapaian signifikan dalam kariernya dan semakin mengukuhkan namanya di jajaran petenis elite dunia.
Persaingan Ketat di Puncak ATP
Setelah keduanya lolos ke turnamen akhir musim, Sinner dan Carlos Alcaraz diprediksi akan bersaing ketat memperebutkan gelar nomor satu ATP akhir tahun. Persaingan ini akan menjadi salah satu daya tarik utama sisa musim ini. Keduanya terus menunjukkan performa puncak, menambah ketegangan di setiap turnamen yang mereka ikuti.
Carlos Alcaraz, yang dijadwalkan bermain di Cincinnati pada Senin (11/8) dini hari WIB, saat ini unggul sekitar 1.500 poin atas Sinner dalam ATP Live Race To Turin. Perbedaan poin ini menunjukkan betapa sengitnya persaingan di antara mereka. Setiap pertandingan akan sangat berarti dalam perburuan posisi puncak.
Lawan Sinner selanjutnya dalam upayanya mempertahankan gelar di ajang ATP Masters 1000 tersebut adalah Gabriel Diallo dari Kanada. Pertandingan ini akan menjadi ujian berikutnya bagi Sinner dalam perjalanannya menuju final. Para penggemar tenis tentu menantikan duel-duel menarik yang akan tersaji di Cincinnati Open.