Pelita Jaya Jakarta Resmi Lepas Rob Beveridge, Fokus pada IBL 2025 dan BCL Asia
Pelita Jaya Jakarta memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Rob Beveridge sebagai Technical Director, fokus pada target juara IBL 2025 dan BCL Asia, Beveridge kini akan fokus membina Timnas Basket Junior.

Pelita Jaya Jakarta membuat keputusan mengejutkan dengan melepas Rob Beveridge dari posisi Technical Director. Pengumuman resmi disampaikan pada Rabu (23/4) melalui laman IBL. Keputusan ini diambil guna memfokuskan tim untuk meraih gelar juara Indonesian Basketball League (IBL) 2025 dan berkompetisi di Basketball Champions League (BCL) Asia. Beveridge, pelatih asal Australia yang telah banyak berkontribusi bagi Pelita Jaya, kini akan mengemban tugas baru membina atlet muda berbakat di Tim Nasional Basket Indonesia.
Perpisahan dengan Pelita Jaya, tim yang bermarkas di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, menandai berakhirnya babak baru dalam karier Beveridge. Meskipun meninggalkan Pelita Jaya, ia tetap aktif berkontribusi dalam dunia bola basket Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan amanah yang diterimanya dari Badan Tim Nasional Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (BTN DPP Perbasi) sebagai Head Coach Junior Boys Team.
Beveridge akan berkolaborasi dengan Koko Heru Setyo Nugroho, Associate Head Coach U-16, U-17 & Youth Elite Junior Boys Team, untuk membina atlet muda dan membangun masa depan tim nasional bola basket Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen Beveridge untuk terus berkontribusi dalam pengembangan bola basket Indonesia, meskipun telah berpisah dengan Pelita Jaya.
Perjalanan Rob Beveridge di Pelita Jaya
Rob Beveridge, yang akrab disapa Coach Rob, pertama kali diperkenalkan sebagai head coach Pelita Jaya pada 7 Desember 2023. Ia memimpin tim dalam IBL 2024, namun perjalanannya tidak selalu mulus. Posisinya sebagai head coach kemudian digantikan oleh Johannis Winar (Ahang), dan Beveridge beralih peran menjadi technical director.
Meskipun demikian, kontribusi Coach Rob sangat signifikan bagi Pelita Jaya. Ia berperan penting dalam keberhasilan tim meraih gelar juara IBL musim lalu. Pengalamannya sebagai pelatih internasional terbukti mampu membawa Pelita Jaya bersaing di ajang bergengsi seperti Basketball Champions League (BCL) Asia 2024 dan 2025.
Prestasi gemilang juga telah ditorehkan Beveridge di kancah internasional. Ia pernah menukangi tim nasional bola basket Australia, meraih medali perunggu pada Kejuaraan Universiade di Italia tahun 2019, medali emas Commonwealth Games 2016 di Melbourne, dan memimpin tim ke FIBA U-19 World Cup 2003 di Yunani. Pengalaman dan prestasi tersebut menjadikan Beveridge sosok yang dihormati di dunia bola basket.
Fokus pada Pembinaan Atlet Muda
Keputusan Pelita Jaya untuk melepas Rob Beveridge merupakan strategi untuk mencapai target jangka panjang. Dengan fokus pada IBL 2025 dan BCL Asia, Pelita Jaya akan mengoptimalkan sumber daya untuk meraih prestasi maksimal. Sementara itu, Beveridge akan berfokus pada pembinaan atlet muda berbakat yang akan menjadi generasi penerus bola basket Indonesia.
Langkah ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk mengembangkan bola basket Indonesia. Pelita Jaya akan terus berjuang untuk mencapai target prestasi di kancah nasional dan internasional, sementara Beveridge akan berkontribusi dalam membangun masa depan bola basket Indonesia dari akar rumput.
Beveridge, yang juga merupakan ayah dari Jaydon Beveridge, seorang pelatih bola basket, kini akan menuangkan pengalaman dan pengetahuannya untuk membina atlet muda Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing tim nasional di masa mendatang.
Dengan berakhirnya babak Beveridge di Pelita Jaya, kita menantikan babak baru yang akan dihadirkan oleh kedua belah pihak untuk kemajuan bola basket Indonesia.