Pemprov Maluku dan KONI Sepakati Strategi Akselerasi Prestasi Olahraga Menuju PON 2028
Pemerintah Provinsi Maluku dan KONI Maluku selaraskan program untuk meningkatkan prestasi atlet menuju PON 2028 dengan fokus pada tata kelola organisasi dan pembinaan atlet berjenjang.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku, telah menggelar rapat penting di Ambon pada Selasa, 11 Maret 2024. Rapat tersebut menghasilkan kesepakatan strategis untuk meningkatkan prestasi olahraga Maluku di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. Pertemuan ini menjawab pertanyaan apa yang dilakukan, siapa yang terlibat, di mana pertemuan berlangsung, kapan pertemuan dilakukan, mengapa perlu dilakukan, dan bagaimana strategi peningkatan prestasi akan dijalankan. Kesepakatan ini menjadi langkah krusial untuk membangkitkan prestasi olahraga Maluku yang dalam lima tahun terakhir dinilai kurang memuaskan.
Salah satu poin utama yang ditekankan Gubernur Lewerissa adalah pentingnya tata kelola organisasi KONI yang profesional. Ia berharap KONI dapat dikelola secara efektif dan efisien sebagai wadah pembinaan atlet yang berorientasi pada prestasi. Hal ini merupakan fondasi penting untuk membangun sistem pembinaan atlet yang berkelanjutan dan terarah. Perbaikan manajemen KONI diharapkan mampu menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan transparan.
Untuk mencapai target prestasi di PON 2028, Pemprov Maluku dan KONI akan menyelaraskan program-program yang relevan. Langkah awal yang akan dilakukan adalah menggairahkan kembali kompetisi olahraga di tingkat kabupaten/kota. Kompetisi ini akan menjadi jenjang seleksi atlet potensial menuju Pekan Olahraga Provinsi Maluku (POPMal) pada tahun 2026, yang nantinya akan menjadi batu loncatan menuju Pra PON dan PON 2028. Gubernur menekankan pentingnya penyelenggaraan POPMal yang terencana dan terarah untuk menjaring atlet-atlet berbakat.
Membangun Strategi Menuju PON 2028
Gubernur Lewerissa menyadari bahwa prestasi olahraga Maluku dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Pada PON Aceh-Sumut, Maluku hanya meraih dua medali emas. Oleh karena itu, strategi realistis dan terukur menjadi kunci keberhasilan. Pemerintah Provinsi Maluku dan KONI sepakat untuk tidak memasang target yang muluk-muluk di PON 2028. Fokus utama saat ini adalah mempersiapkan atlet dengan matang melalui tahapan pembinaan yang terstruktur mulai dari tahun 2025 hingga 2027.
Sebagai bagian dari strategi realistis tersebut, Pemprov Maluku akan memprioritaskan cabang olahraga tertentu yang selama ini terbukti berkontribusi besar terhadap perolehan medali. Meskipun semua cabang olahraga akan tetap mendapat perhatian, fokus utama akan diarahkan pada cabang-cabang olahraga prioritas yang memiliki potensi besar untuk meraih medali di PON 2028. Hal ini juga mempertimbangkan keterbatasan anggaran yang dimiliki.
Prioritas pada cabang olahraga tertentu bukan berarti cabang olahraga lain diabaikan. Gubernur Lewerissa menegaskan bahwa semua cabang olahraga di bawah naungan KONI akan tetap mendapatkan perhatian yang sama. Namun, fokus dan sumber daya akan diarahkan secara terukur untuk memaksimalkan potensi perolehan medali di PON 2028. Dengan demikian, strategi ini diharapkan dapat menghasilkan prestasi yang lebih optimal dengan sumber daya yang ada.
“Kami tidak mau ditangani asal-asalan dan kami mau itu sebagai ajang menemukan atlet-atlet yang potensial, yang akan disiapkan untuk Pra PON dan PON pada 2028 nanti,” tegas Gubernur Lewerissa.
Pentingnya Kolaborasi dan Manajemen yang Profesional
Kolaborasi erat antara Pemprov Maluku dan KONI menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan prestasi olahraga Maluku. Dengan menyelaraskan program dan mengalokasikan sumber daya secara efektif, diharapkan akan tercipta sinergi yang optimal dalam pembinaan atlet. Manajemen KONI yang profesional juga akan menjadi faktor penentu keberhasilan program ini.
Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga menjadi hal yang sangat penting. Dengan memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan terukur, diharapkan akan dapat memaksimalkan dampak dari setiap investasi yang dilakukan dalam pembinaan atlet. Hal ini akan memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan benar-benar memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan prestasi olahraga Maluku.
Secara keseluruhan, strategi yang dijalankan Pemprov Maluku dan KONI ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan prestasi olahraga Maluku. Dengan pendekatan yang realistis, terukur, dan kolaboratif, diharapkan Maluku dapat menunjukkan peningkatan prestasi yang signifikan di PON 2028.
Semua cabang olahraga akan mendapat perhatian yang sama, namun prioritas akan diberikan pada cabang olahraga tertentu yang berpotensi besar menyumbangkan medali. Hal ini dilakukan agar pemerintah dan KONI dapat bekerja secara fokus dan realistis, mengingat keterbatasan anggaran yang ada.