Timnas Esports Indonesia Jalani Pelatnas Intensif: Dari Scrim Hingga Ice Bath
Timnas esports Indonesia menjalani pelatnas intensif selama tujuh bulan, menerapkan program latihan ketat mulai dari scrim hingga ice bath untuk menjaga performa atlet jelang SEA Games 2025.

Tim nasional esports Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang intensif sebagai persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand. Pelatnas yang dimulai pada 11 Mei 2024 ini berlangsung selama tujuh bulan dan menerapkan program latihan yang cukup unik, menggabungkan latihan tanding (scrim) dengan terapi ice bath untuk memulihkan kondisi atlet.
Pelatih Kepala Timnas Esports Indonesia, Richard Permana, menjelaskan bahwa program latihan dirancang padat, dimulai sejak pagi hingga malam hari. Setiap harinya, para atlet memulai dengan apel pagi yang meliputi doa bersama, sharing informasi terkini, menyanyikan lagu kebangsaan, dan bahkan sesi hukuman bagi yang melanggar aturan. Setelah apel pagi, atlet akan menjalani latihan fisik sesuai jadwal masing-masing tim.
Selain latihan fisik, program pelatnas juga mencakup sesi materi dari Badan Timnas Esports yang dibawakan oleh para ahli, termasuk pelatih kepala, psikolog, dokter, dan ahli nutrisi. Latihan inti pelatnas adalah scrim internal yang dilakukan secara intensif. "Lalu ada materi pokoknya yaitu scrim internal tim. Misalnya, scrim pertama, scrim kedua, scrim ketiga," ujar Richard.
Jadwal Latihan dan Pemulihan
Richard menjelaskan bahwa jadwal scrim maksimal hingga pukul 22.00 WIB. Setelah itu, para atlet memiliki waktu untuk pemulihan. Program pemulihan ini bisa dilakukan di kamar masing-masing atau secara grup, salah satunya adalah berendam di kolam air panas atau ice bath di kamar mandi. "Scrim paling maksimal jam 10 malam. Jadi, anak-anak udah sepakat juga jam 10 malam kurang lebih itu udah stop semua kegiatan latihan kita. Sehingga jam 11 tuh maksimal udah off blue screen," tambah Richard.
Terapi ice bath, menurut Richard, sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan. Meskipun esports dianggap sebagai olahraga yang tidak terlalu menguras fisik, namun duduk selama kurang lebih delapan jam untuk latihan tanding tetap membutuhkan relaksasi agar atlet dapat tidur nyenyak dan menjaga performa mereka. "Sebelum off blue screen, ada program-program recovery yang dijadwalkan, bisa dijalankan di kamar masing-masing atau secara grup. Misalnya, berendam di kolam air panas yang sudah tersedia di hotel atau berendam air dingin atau ice bath di bathtub kamar masing-masing," jelasnya.
Menjaga Kebugaran Atlet
Richard juga menekankan pentingnya menjaga kebugaran fisik atlet. Tim Kemenpora, kata dia, menginginkan para atlet esports Indonesia tetap fit dan ideal. Oleh karena itu, pelatnas melibatkan dua pelatih strength conditioning yang tersertifikasi Kemenpora. "Tim Kemenpora juga menginginkan atlet-atlet esports kita bisa fit, bugar, dan ideal. Pada saat transisi dari klub ke kita tentu banyak atlet yang masih catatan komposisi tubuhnya merah-merah indikatornya. Semoga tujuh bulan ke depan kita bisa convert 180 derajat jadi hijau. Itu harapan kita," ungkap Richard.
Program pelatnas yang intensif ini diharapkan dapat mempersiapkan Timnas esports Indonesia secara optimal untuk menghadapi SEA Games 2025. Dengan kombinasi latihan tanding, sesi materi, dan program pemulihan yang terstruktur, diharapkan para atlet dapat mencapai puncak performa mereka saat kompetisi.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) berharap dengan persiapan yang matang ini, Timnas Esports Indonesia dapat meraih prestasi terbaik di ajang SEA Games 2025 mendatang. Pelatnas yang berlangsung selama tujuh bulan ini merupakan bukti komitmen PB ESI untuk memajukan industri esports di Indonesia.