1.200 Bibit Karang Ditransplantasi di Teluk Maumere, Upaya Lestarikan Ekosistem Laut
TNI AL, BBKSDA NTT, dan komunitas Ararat Coral Gardener berhasil menanam 1.200 bibit karang di Teluk Maumere untuk menjaga ekosistem laut dan mencegah kerusakan akibat bom ikan.
Sebanyak 1.200 bibit karang berhasil ditanam di Teluk Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebuah upaya kolaboratif antara TNI Angkatan Laut (Lanal) Maumere, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, dan Komunitas Ararat Coral Gardener. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 1 Mei 2024 ini bertujuan untuk merehabilitasi terumbu karang yang rusak dan menjaga kelestarian ekosistem laut di wilayah tersebut. Penanaman dilakukan di pesisir Pantai Wairita, sebuah lokasi yang juga merupakan kawasan konservasi dan destinasi wisata snorkeling.
Komandan Lanal Maumere, Kolonel Marinir Anjas Wicaksono Putro M.Tr.Hanla, menekankan pentingnya kegiatan rehabilitasi ini. "Kegiatan rehabilitasi ini penting sekali untuk pelestarian terumbu karang sehingga memerlukan motivasi serta kemauan yang kuat," ujarnya saat membuka acara. Ia juga memberikan peringatan tegas kepada pelaku perusakan terumbu karang akibat penggunaan bom ikan, menyatakan tidak akan segan menindak tegas para pelaku yang membahayakan ekosistem laut.
Pemilihan lokasi penanaman di Pantai Wairita didasarkan pada kondisi terumbu karang yang telah mengalami kerusakan signifikan, sehingga membutuhkan upaya rehabilitasi untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem. Bibit karang yang ditanam terdiri dari tiga jenis, yaitu Acropora Branching, Acropora Digitate, dan Acropora Tabulate. Bibit-bibit ini diperoleh dari karang patah di sekitar lokasi dan juga dari pembibitan karang di Wairotang, Kabupaten Sikka.
Rehabilitasi Terumbu Karang di Teluk Maumere
Proses penanaman bibit karang dilakukan dengan menempelkannya pada media spiderweb, struktur buatan yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan karang. Setiap media spiderweb menampung 12 bibit karang, sehingga dari 100 substrat spiderweb yang digunakan, total 1.200 bibit karang berhasil ditanam. Media spiderweb ini berasal dari Ararat Coral Gardener-Teluk Maumere Program (TMP).
Martinus, perwakilan dari KSDA NTT, menyatakan bahwa kegiatan rehabilitasi ini sangat membantu pemerintah dalam menjaga ekosistem laut di Kabupaten Sikka, mengingat lokasi penanaman berada di dalam kawasan konservasi laut. Ia juga berharap masyarakat setempat turut serta dalam menjaga dan memelihara terumbu karang yang telah ditransplantasi, karena manfaatnya akan dinikmati oleh masyarakat itu sendiri.
Kegiatan ini merupakan contoh nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah, TNI, dan komunitas lokal dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan menanam 1.200 bibit karang, diharapkan ekosistem terumbu karang di Teluk Maumere dapat pulih dan kembali mendukung keanekaragaman hayati laut. Upaya ini juga berkontribusi pada keberlanjutan sektor pariwisata di daerah tersebut, khususnya wisata snorkeling di Pantai Wairita.
Selain itu, komitmen tegas dari pihak berwenang untuk menindak pelaku perusakan terumbu karang menjadi kunci keberhasilan jangka panjang program rehabilitasi ini. Pencegahan kerusakan lebih lanjut sama pentingnya dengan upaya rehabilitasi yang telah dilakukan.
Keberhasilan penanaman 1.200 bibit karang ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya pelestarian terumbu karang di wilayah lain di Indonesia. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, sangat krusial untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini.