18 Bangunan Liar di Atas Sungai Bandarlampung Dibongkar, Upaya Kurangi Banjir
Pemkot Bandarlampung telah membongkar 18 dari 24 bangunan liar di atas aliran sungai untuk mengurangi risiko banjir; upaya normalisasi sungai juga dilakukan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung telah berhasil membongkar 18 bangunan liar dari total 24 bangunan yang berdiri di atas aliran sungai. Pembongkaran dilakukan oleh pemilik bangunan sendiri, menyusul imbauan dari Pemkot. Ketua Satgas Penertiban Bangunan Kota Bandarlampung, Antoni Irawan, menyatakan bahwa warga telah menunjukkan kesadaran dan pengertian dalam upaya penataan lingkungan ini. Langkah ini merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Kota Bandarlampung.
Berbagai jenis bangunan telah dibongkar, mulai dari tempat parkir hingga kamar-kamar tambahan. Antoni Irawan menjelaskan bahwa bangunan-bangunan tersebut melanggar aturan dengan berdiri di atas saluran air, bahkan ada yang mempersempit aliran sungai. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di Bandarlampung karena menghambat aliran air secara signifikan. Pemkot berharap kerjasama warga akan terus terjaga untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang.
Pemkot Bandarlampung mengimbau seluruh warga untuk turut serta menjaga lingkungan sekitar. Kerjasama masyarakat sangat penting dalam upaya mengurangi risiko bencana banjir. Dengan menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan, diharapkan dampak banjir dapat diminimalisir. Langkah-langkah preventif ini menjadi kunci dalam menciptakan kota yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga Bandarlampung.
Normalisasi Sungai dan Pemasangan Box Culvert
Tidak hanya melakukan pembongkaran bangunan liar, Pemkot Bandarlampung juga gencar melakukan normalisasi sungai dan pemasangan box culvert di beberapa titik. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung, Dedi Sutioso, menjelaskan bahwa saat ini pemasangan box culvert tengah dilakukan di enam titik. Salah satunya di Jalan H. Ismail, Kecamatan Rajabasa, dan Jalan Sultan Agung, Kecamatan Wayhalim.
Pemasangan box culvert dan normalisasi sungai diharapkan mampu mengurangi luapan air di daerah-daerah rawan banjir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang Pemkot Bandarlampung dalam mengatasi masalah banjir. Dengan memperbaiki infrastruktur saluran air, diharapkan aliran air dapat berjalan lancar dan mengurangi risiko genangan air saat hujan deras.
Pemkot Bandarlampung berkomitmen untuk terus berupaya dalam penanggulangan banjir. Selain pembongkaran bangunan dan normalisasi sungai, berbagai program lain juga tengah digalakkan. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkot dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan aman bagi masyarakat Bandarlampung.
Pemkot juga mengapresiasi kesadaran warga yang telah membongkar bangunannya sendiri. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah banjir. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan Bandarlampung dapat terbebas dari ancaman banjir yang sering terjadi.
Upaya Pencegahan Banjir di Bandarlampung
- Pembongkaran 18 bangunan liar di atas aliran sungai
- Pemasangan box culvert di enam titik
- Normalisasi sungai di beberapa titik
- Imbauan kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan Kota Bandarlampung dapat terbebas dari ancaman banjir dan menjadi kota yang lebih nyaman bagi warganya. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Semoga langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.