21 Ribu Pemudik Gunakan Angkutan Umum di Sulbar saat Lebaran
Sebanyak 21 ribu pemudik di Sulawesi Barat menggunakan angkutan umum roda empat dan bus selama Lebaran Idul Fitri 1446 H, dengan Pemprov Sulbar melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
Sebanyak 21 ribu pemudik di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah tercatat menggunakan angkutan umum roda empat dan bus selama periode Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Data ini diperoleh dari pantauan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulbar, yang menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat selama libur panjang tersebut. Arus balik pemudik masih berlangsung hingga saat ini, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada H-7 Lebaran.
Pelaksana harian Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, Herdin Ismail, mengungkapkan bahwa jumlah tersebut melibatkan sekitar 1.035 kendaraan. Angka ini mencakup kendaraan yang digunakan untuk perjalanan antar kota dalam provinsi maupun antar provinsi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik lebaran ini.
Pemprov Sulbar bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pengelola terminal, Jasa Raharja, dan Balai Jalan Nasional Sulbar (BPJN), untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para pemudik. Koordinasi yang intensif dilakukan untuk memastikan kelancaran arus balik dan mengatasi potensi kendala yang mungkin terjadi selama perjalanan.
Koordinasi dan Antisipasi Pemprov Sulbar
Pemprov Sulbar telah melakukan koordinasi dan berbagai langkah program untuk menjamin kelancaran arus balik lebaran. "Pemprov Sulbar melakukan koordinasi dan melaksanakan berbagai langkah program untuk memastikan arus balik lebaran tahun ini seluruhnya berjalan baik, sukses dan lancar tanpa ada kendala dan hambatan," kata Herdin Ismail. Upaya ini meliputi kesiapsiagaan infrastruktur dan koordinasi antar instansi terkait.
Sebagai bentuk antisipasi, Pemprov Sulbar melalui Dinas PU Sulbar dan bekerja sama dengan BPJN Sulbar telah menyiagakan alat berat di sejumlah titik rawan longsor di sepanjang jalur Trans Sulawesi. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir hambatan bagi pemudik akibat bencana alam.
Apresiasi diberikan kepada TNI, Polri, petugas medis, dan perhubungan atas kontribusi mereka dalam mengamankan arus mudik dan balik lebaran. Kerja sama yang solid antar instansi tersebut dinilai berhasil menciptakan kelancaran selama periode mudik dan balik.
Pengecekan Armada dan Imbauan Keselamatan
Pemprov Sulbar, melalui Dinas Perhubungan Sulbar, telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap setiap armada yang mengangkut pemudik. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelaikan dan keamanan kendaraan yang digunakan. Selain itu, sejumlah langkah antisipasi lonjakan penumpang juga telah disusun.
Herdin Ismail juga memberikan imbauan kepada para pemudik yang melakukan arus balik agar tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan jika merasa lelah. Keselamatan berkendara harus diutamakan. "Jangan gunakan perhiasan yang mencolok dan jangan membawa barang berharga, pemudik tidak usah pamer untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan, hal ini sesuai arahan Gubernur Sulbar," pesannya.
Imbauan tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan dan pencegahan tindak kejahatan selama perjalanan. Para pemudik dihimbau untuk menghindari hal-hal yang dapat memancing tindak kejahatan, seperti memamerkan barang berharga.
Kesimpulannya, Pemprov Sulbar telah menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan para pemudik selama periode Lebaran Idul Fitri 1446 H. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari koordinasi antar instansi, kesiapsiagaan infrastruktur, hingga imbauan keselamatan kepada para pemudik.