49 KK di Lombok Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem
Hujan deras dan angin kencang di Lombok Tengah, NTB, mengakibatkan kerusakan pada 49 rumah dan pohon tumbang di 13 desa, menurut BPBD setempat.
Lombok Tengah, NTB, 10 Februari 2025 - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang menerjang Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak Minggu (9/2) hingga Senin (10/2). Akibatnya, sebanyak 49 kepala keluarga (KK) terdampak bencana alam ini, seperti yang diungkapkan oleh Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Maruf.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dampak cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan kerusakan pada 49 rumah warga. Kerusakan terutama terjadi pada bagian atap rumah akibat terjangan angin kencang. Beberapa rumah juga tertimpa pohon tumbang dan mengalami dampak dari tanah longsor. Bencana ini tersebar di 13 desa di berbagai kecamatan di Lombok Tengah.
Lokasi dan Dampak Bencana
Desa-desa yang terdampak meliputi Mangkung (Praya Barat), Kawo, Sukedane, Bangket Parak, Mertak, Dadap (Pujut), Serage, Pandan Tinggang (Praya Barat Daya), Kidang, Bilelando (Praya Timur), Pengadang, Batunyale (Praya Tengah), dan Lingkok Brenge (Janapria). Sebaran dampak yang cukup luas ini menunjukkan kekuatan cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Selain kerusakan rumah, bencana ini juga menyebabkan pohon tumbang di delapan lokasi berbeda. Desa-desa yang mengalami pohon tumbang antara lain Serage, Darek, Bilelando, Mertak, Setanggor, Bangket Parak, Sengkol, dan Mangkung. BPBD Lombok Tengah bergerak cepat mengevakuasi pohon-pohon tumbang tersebut untuk mencegah korban lebih lanjut dan membuka akses jalan yang terhalang.
Penanganan dan Bantuan
Ridwan Maruf menjelaskan bahwa evakuasi pohon tumbang telah dilakukan sejak Minggu dan berlanjut hingga Senin. Sementara itu, penanganan terhadap rumah-rumah warga yang rusak sedang dalam proses. BPBD terus memantau situasi dan mengoordinasikan bantuan untuk warga yang terdampak. Bantuan logistik berupa kebutuhan pokok sementara telah didistribusikan kepada para korban.
"Untuk bantuan logistik kebutuhan sementara telah diberikan," kata Ridwan Maruf.
Meskipun upaya penanganan bencana terus dilakukan, BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta untuk selalu siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Imbauan Kewaspadaan
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan," tegas Ridwan Maruf. Imbauan ini penting untuk meminimalisir dampak buruk dari potensi bencana susulan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam, terutama di daerah yang rawan terhadap cuaca ekstrem. Pentingnya koordinasi dan respon cepat dari BPBD dan instansi terkait juga terlihat dalam penanganan bencana ini. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih siap menghadapi potensi bencana di masa mendatang.