80 Desa di Tanah Bumbu Rawan Bencana di Musim Hujan
BPBD Tanah Bumbu menyatakan 80 desa di enam kecamatan rawan bencana alam seperti banjir dan longsor di puncak musim hujan, dengan upaya mitigasi berupa sistem peringatan dini dan relawan.
Banjir dan Bencana Lain Mengancam 80 Desa di Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, kini tengah bersiap menghadapi ancaman bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan sebanyak 80 desa di enam kecamatan masuk kategori rawan bencana, khususnya selama puncak musim penghujan saat ini. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi, pada Senin, 20 Januari 2020 di Batulicin.
Kecamatan yang Terdampak dan Jenis Bencana
Ke-80 desa rawan bencana tersebut tersebar di enam kecamatan: Satui, Kusan Hulu, Kusan Hilir, Karang Bintang, Mentewe, dan Teluk Kepayang. Jenis bencana yang berpotensi terjadi meliputi banjir, tanah longsor, kebakaran, angin puting beliung, dan rob (pasang air laut). Tiga kecamatan, yaitu Mentewe, Batulicin, dan Satui, dinilai paling berisiko karena dilalui aliran sungai besar dan berpotensi banjir parah saat curah hujan tinggi ditambah pasang air laut.
Upaya Mitigasi Bencana
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu telah menetapkan status siaga bencana sejak dua bulan lalu. Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah memasang tiga unit Early Warning System (EWS) di titik-titik strategis daerah aliran sungai untuk memberikan peringatan dini potensi banjir. Sistem ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pihak berwenang mengurangi risiko bencana.
Selain sistem peringatan dini, BPBD juga mengandalkan peran aktif relawan. Sebanyak 150 relawan tersebar di seluruh kecamatan, memberikan bantuan fisik, penyuluhan, dan edukasi kepada masyarakat. Untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat desa, BPBD juga sedang membentuk relawan desa, dengan target satu relawan untuk setiap desa rawan bencana.
Kondisi Saat Ini dan Imbauan kepada Masyarakat
Meskipun hingga saat ini Tanah Bumbu masih relatif aman dari bencana alam, BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Penting untuk selalu memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk meminimalisir dampak jika terjadi bencana.
Kesimpulan
Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di Tanah Bumbu terus ditingkatkan melalui pemasangan EWS, pelatihan relawan, dan edukasi masyarakat. Meskipun belum terjadi bencana, kewaspadaan tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi ancaman yang mengintai 80 desa di wilayah tersebut.