82 Warga Rejang Lebong Jadi PMI hingga April 2025, Terbanyak ke Taiwan dan Malaysia
Data Disnakertrans Rejang Lebong mencatat 82 warga menjadi PMI hingga April 2025, dengan tujuan terbanyak Taiwan dan Malaysia, bekerja di berbagai sektor.
Rejang Lebong, Bengkulu, 24 April 2025 - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melaporkan lonjakan jumlah warga yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga pertengahan April 2025. Tercatat sebanyak 82 warga Rejang Lebong telah bekerja di luar negeri, terdiri dari 31 laki-laki dan 51 perempuan. Data ini diungkapkan langsung oleh Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, Syamsir Madani, pada Kamis lalu. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah hingga akhir tahun.
Menurut keterangan Syamsir Madani, para PMI asal Rejang Lebong tersebar di berbagai sektor pekerjaan dan negara tujuan. Mereka bekerja di sektor perkebunan, konstruksi, perhotelan, cleaning service, industri elektronik, peternakan, perawat lansia, dan asisten rumah tangga (ART). Negara tujuan terbanyak adalah Taiwan dan Malaysia, diikuti Turki dan beberapa negara lainnya.
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Disnakertrans terus berupaya mengawasi dan memastikan keberangkatan PMI melalui jalur resmi. Hal ini dilakukan untuk melindungi hak dan keselamatan para PMI serta mencegah praktik-praktik ilegal dalam penempatan tenaga kerja ke luar negeri.
Rincian Pekerja Migran Indonesia Asal Rejang Lebong
Lebih rinci, data Disnakertrans Rejang Lebong menunjukkan bahwa dari 82 PMI, sebanyak 29 orang bekerja di Taiwan. Di Taiwan, pekerjaan mereka beragam, mulai dari pekerja pabrik (8 orang), konstruksi (3 orang), peternakan (1 orang), hingga perawat lansia (17 orang). Sementara itu, 28 orang lainnya bekerja di Malaysia, dengan pekerjaan yang tersebar di perkebunan (2 orang), konstruksi (1 orang), cleaning service dan perhotelan (5 orang), pabrik (2 orang), dan ART (16 orang).
Sebanyak 11 warga Rejang Lebong bekerja di Turki, namun jenis pekerjaan mereka belum dapat diidentifikasi secara rinci oleh Disnakertrans. Negara tujuan lainnya meliputi Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Polandia, dan Brunei Darussalam. Para PMI di Hong Kong, Singapura, dan Brunei Darussalam bekerja sebagai ART. Sedangkan di Arab Saudi, satu orang bekerja sebagai perawat dan satu orang lagi sebagai cleaning service. Satu orang warga Rejang Lebong juga bekerja di pabrik di Polandia.
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menekankan pentingnya pelatihan keterampilan bagi calon PMI agar mereka memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar kerja internasional. Dengan memiliki keterampilan khusus, diharapkan para PMI dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan terhindar dari eksploitasi.
Imbauan Disnakertrans Rejang Lebong
Disnakertrans Rejang Lebong mengimbau kepada seluruh warga yang berencana bekerja ke luar negeri agar selalu menggunakan jasa penyalur PMI resmi yang telah terdaftar dan berizin. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak para pekerja dan memastikan keberangkatan mereka sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selain itu, Disnakertrans juga mendorong warga untuk meningkatkan keterampilan sebelum berangkat bekerja ke luar negeri.
Dengan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja internasional, para PMI diharapkan dapat memperoleh penghasilan yang lebih baik dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Disnakertrans berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan pelatihan kepada calon PMI agar mereka dapat bekerja dengan aman, terlindungi, dan sukses di negara tujuan.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko yang mungkin dihadapi oleh para PMI dan memastikan keberhasilan mereka dalam bekerja di luar negeri. Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong akan terus memantau dan mendukung para PMI agar mereka dapat berkontribusi positif bagi keluarga dan daerah asal.