Anggota Komisi VII DPR Awasi Penyaluran KUR di Bengkulu, Pastikan Tepat Sasaran
Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, mengawasi penyaluran dana KUR di Bengkulu untuk memastikan tepat sasaran dan mencegah penyalahgunaan, dengan total penyaluran mencapai Rp450 miliar pada 2024.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) daerah pemilihan Bengkulu, Erna Sari Dewi, gencar melakukan pengawasan terhadap penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu. Pengawasan ketat ini bertujuan memastikan program pemerintah tersebut tepat sasaran dan bebas dari penyimpangan.
Pengawasan melekat dan internal yang intensif menjadi fokus utama Erna. Hal ini dilakukan untuk memastikan dana KUR benar-benar sampai kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan. "Yang saya tekankan yaitu harus ada pengawasan melekat dan internal secara intensif dilakukan di seluruh bank karena untuk memastikan bahwa pinjaman KUR sampai dengan pelaku UMKM," ujar Erna Sari Dewi usai kunjungan kerja di Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Bengkulu, Jumat.
Kunjungan kerja ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memastikan efektivitas program KUR dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. Jumlah UMKM di Bengkulu yang mencapai 35 ribu menjadi alasan utama perlunya pengawasan yang ketat, mengingat kendala utama UMKM di daerah tersebut adalah kurangnya akses permodalan.
Pengawasan dan Dorongan Penyaluran KUR
Erna Sari Dewi mendorong seluruh perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk BSI dan bank lainnya, untuk aktif menyalurkan program KUR kepada pelaku UMKM di Bengkulu. Menurutnya, permodalan menjadi kunci utama bagi UMKM untuk berkembang dan naik kelas. "Permasalahan klasik yaitu terkait permodalan, bank BUMN tentu yang memberikan dukungan terhadap permodalan tersebut. Ditambah dengan pimpinan Prabowo Subianto akan menggalakkan dan menghidupkan perekonomian itu dari bawah baik itu super mikro, mikro, kecil maupun menengah agar kemudian keinginan pemerintah untuk mencapai delapan persen perekonomian Indonesia emas bisa tercapai," jelasnya.
Lebih lanjut, Erna menjelaskan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian UMKM untuk membahas penambahan alokasi dana KUR di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Bengkulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup bagi UMKM yang membutuhkan.
Apresiasi diberikan Erna kepada BSI Cabang Bengkulu atas penyaluran KUR yang dinilai baik dan kredibel. "Sudah dijelaskan secara rinci bahwa penyaluran KUR di BSI Bengkulu sudah baik, saya pikir bank ini cukup kredibel untuk persiapan mengucurkan dana atau pinjaman untuk program KUR," sebutnya.
Capaian Penyaluran KUR di BSI Bengkulu
Area Manager BSI Cabang Bengkulu, Adi Putro Maryono, melaporkan bahwa hingga saat ini, BSI Bengkulu telah menyalurkan dana KUR pada tahun 2024 sebesar Rp450 miliar. Angka ini menunjukkan komitmen BSI dalam mendukung program pemerintah untuk memberdayakan UMKM di Bengkulu.
Penyaluran KUR yang signifikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bengkulu. Dengan akses permodalan yang lebih mudah, UMKM di Bengkulu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, memperluas usaha, dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Pengawasan yang ketat dari DPR RI dan komitmen perbankan dalam menyalurkan KUR menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan sinergi antara pemerintah dan perbankan, diharapkan program KUR dapat memberikan manfaat optimal bagi UMKM di Bengkulu dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan pengawasan dan transparansi dalam penyaluran KUR agar tepat sasaran dan terhindar dari potensi penyimpangan. Dengan demikian, program KUR dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku UMKM di Bengkulu.