APVI & AVI Komitmen: Cegah Perokok Muda Lewat Penjualan Produk ke Konsumen Dewasa
Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) dan Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) berkomitmen hanya menjual produk kepada konsumen dewasa untuk mencegah peningkatan jumlah perokok muda, mengambil contoh keberhasilan Selandia Baru dalam mengurangi perokok.
Jakarta, 28 Januari 2024 - Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) dan Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) menyatakan komitmen tegas untuk mencegah pertambahan jumlah perokok muda. Kedua asosiasi ini sepakat hanya akan menjual produk kepada konsumen yang telah berusia dewasa. Langkah ini dinilai krusial dalam upaya menekan angka perokok di Indonesia.
Sekjen APVI, Garindra Kartasasmita, menekankan komitmen asosiasi untuk mematuhi aturan dan regulasi terkait penjualan produk mereka. "Kami berkomitmen hanya menjual produk kepada konsumen dewasa dan tidak kepada anak di bawah umur. Seluruh anggota asosiasi akan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku," tegas Garindra dalam keterangan pers di Jakarta.
Senada dengan APVI, Ketua AVI, Johan Sumantri, juga menyatakan komitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan sesuai hukum. Ia menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif hanya ditujukan bagi perokok aktif berusia 18 tahun ke atas yang ingin beralih. "Perlu diingat, hak-hak konsumen juga penting, khususnya dalam membedakan aturan kawasan tanpa rokok dan akses penggunaan rokok," tambahnya.
Johan juga mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan jumlah perokok dengan pendekatan produk tembakau alternatif. Ia mencontohkan Selandia Baru sebagai negara yang berhasil mengurangi angka perokok melalui pendekatan ini.
Ben Youdan, Direktur Action on Smoking and Health Foundation (ASH) Selandia Baru, membenarkan hal tersebut. Ia mengungkapkan, "Tingkat perokok di Selandia Baru turun menjadi sekitar 6,86 persen. Ini menunjukkan peningkatan penggunaan produk tembakau alternatif berkontribusi signifikan dalam mengurangi jumlah perokok."
Pemerintah Selandia Baru, melalui regulasi menuju negara bebas asap pada 2025, memberikan berbagai pilihan produk tembakau rendah risiko bagi perokok yang ingin berhenti. Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi peningkatan penggunaan produk tembakau alternatif di kalangan remaja.
Dengan komitmen APVI dan AVI yang fokus pada penjualan ke konsumen dewasa, diharapkan dapat berkontribusi positif dalam menekan angka perokok muda di Indonesia, selaras dengan upaya pemerintah dan contoh keberhasilan negara lain seperti Selandia Baru. Perlu dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan regulasi yang efektif dan pengawasan yang ketat dalam penjualan produk ini.